Harnas.id, Jabar – Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) resmi memberikan pinjaman senilai 83,408 miliar yen (sekitar Rp8,57 triliun) untuk Proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban Tahap III. Kesepakatan tersebut ditandatangani melalui dokumen Pinjaman Lunak ODA Jepang, seperti yang diumumkan JICA pada Minggu (12/1/2025).
Pinjaman ini ditawarkan dengan bunga rendah, yaitu 0,3% per tahun untuk proyek utama dan 0,2% per tahun untuk pekerjaan konsultan, dengan tenor 40 tahun dan masa tenggang 10 tahun.
Tujuan Pengembangan Pelabuhan Patimban
Proyek ini dirancang untuk meningkatkan fungsi logistik di wilayah metropolitan Jakarta, termasuk pembangunan terminal peti kemas, terminal kendaraan, dan infrastruktur pelabuhan lainnya. Pengembangan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi di Indonesia.
“Proyek ini juga menerapkan Special Terms for Economic Partnership (STEP) yang memanfaatkan transfer teknologi dan keahlian Jepang,” kata pihak JICA dalam keterangan resminya.
Selain itu, JICA menyebut bahwa proyek ini akan menggunakan teknologi konstruksi canggih Jepang untuk menghadapi kondisi tanah lempung lunak di lokasi pelabuhan. Teknologi tersebut akan diaplikasikan pada pembangunan dinding dermaga, reklamasi, dan perbaikan tanah guna mendukung perluasan terminal peti kemas.
Rincian Proyek Fase 1-1 dan 1-2
Proyek pengembangan ini dibagi menjadi beberapa fase:
- Fase 1-1 meliputi:
- Pembangunan terminal peti kemas seluas 10 hektar.
- Pembangunan terminal kendaraan seluas 22,4 hektar.
- Pemecah gelombang, pengerukan dermaga, dan alur pelabuhan.
- Pembangunan jalan akses sepanjang 8,1 km serta jembatan sepanjang 1 km.
- Fase 1-2 meliputi:
- Pembangunan terminal peti kemas seluas 64 hektar.
- Terminal kendaraan seluas 13,7 hektar.
- Pengerukan alur pelabuhan.
Pinjaman ini juga mencakup layanan konsultasi seperti desain rinci, pengawasan konstruksi, dan bantuan tender.
Pengelolaan Proyek
Proyek ini akan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, yang bertanggung jawab atas pekerjaan konstruksi, pembebasan lahan, dan operasi pemeliharaan pelabuhan. Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR akan mengawasi pembangunan jalan akses menuju pelabuhan.
Rekam Jejak Pinjaman Sebelumnya
Sejak 2017, JICA telah memberikan dukungan finansial untuk pengembangan Pelabuhan Patimban melalui tiga tahap:
- Tahap I sebesar 118,9 miliar yen.
- Tahap II sebesar 70,2 miliar yen pada 2022.
- Tahap III sebesar 83,408 miliar yen pada 2025.
Total dukungan JICA untuk proyek ini mencapai 272,5 miliar yen, menunjukkan komitmen Jepang dalam mendukung pengembangan infrastruktur strategis di Indonesia.
Pengembangan Pelabuhan Patimban diharapkan dapat memperkuat daya saing logistik nasional dan menjadi salah satu pelabuhan utama yang menopang aktivitas perdagangan internasional Indonesia.