Harnas.id, Bogor – Wali Kota Bogor terpilih, Dedie A Rachim, menegaskan bahwa salah satu prioritas utama pemerintahannya adalah mengalokasikan anggaran bagi hasil pajak kendaraan bermotor (opsen) dari Pemprov Jawa Barat untuk subsidi transportasi publik, khususnya Biskita Transpakuan.
Hal ini disampaikan Dedie saat menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, pada Rabu, 29 Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi mengumpulkan seluruh calon kepala daerah terpilih di Jawa Barat, baik yang sudah ditetapkan maupun yang masih dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dedie mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi menekankan penggunaan anggaran opsen pajak kendaraan bermotor untuk tiga sektor utama, yaitu Mengatasi kemacetan, Pembangunan infrastruktur jalan dan Pengembangan transportasi publik
“Kami merespons positif arahan ini dan siap mengalokasikan anggaran untuk subsidi transportasi publik Biskita,” ujar Dedie.
Selain itu, Gubernur Jabar terpilih juga menginstruksikan agar setiap daerah menyiapkan rencana teknis untuk pembangunan jalan, flyover, dan underpass guna memperlancar arus distribusi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi menyampaikan pesan kepada para kepala daerah terpilih agar bersinergi dalam mengatasi berbagai permasalahan utama di Jawa Barat, seperti Kemacetan, Persampahan, Kesehatan dan pendidikan serta Pelestarian lingkungan.
Salah satu langkah nyata yang direncanakan adalah kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan daerah-daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor dalam memfasilitasi angkutan hasil pertanian dan industri kecil melalui gerbong khusus kereta api ke Jakarta.
“Kami berharap distribusi hasil pertanian, perkebunan, serta produk dari UKM dan UMKM dapat lebih efisien dengan adanya gerbong KA khusus ini,” jelas Dedie.
Dalam hal lingkungan, Dedi Mulyadi menyoroti dampak negatif aktivitas tambang (galian C) di Jawa Barat, yang dinilai lebih banyak merugikan ekosistem. Ia juga menyoroti persoalan sampah di sungai-sungai besar seperti Ciliwung dan Cisadane, yang berdampak pada penurunan kualitas air baku Kota Bogor.
“Oleh karena itu, beliau mengajak semua kepala daerah untuk membuat program khusus dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan,” pungkas Dedie.