Radin Inten II: Pahlawan Nasional Lampung yang Melawan Penjajahan Belanda

Makam Radin Inten II, Pahlawan Nasional. Foto: Istimewa

Harnas.id, Lampung – Radin Inten II adalah sosok Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Lampung. Keberaniannya dalam melawan kolonialisme Belanda, meskipun masih berusia muda, menjadikannya salah satu tokoh kebanggaan masyarakat Lampung dan Indonesia.

Sebagai bentuk penghormatan, nama Radin Inten II diabadikan sebagai nama bandara internasional di Lampung serta universitas Islam di wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional pada 23 Oktober 1986, melalui SK Nomor 082 Tahun 1986.

Profil Radin Inten II

  • Nama Lengkap: Radin Inten II

  • Gelar: Kesuma Ratu

  • Agama: Islam

  • Tempat Lahir: Desa Kuripan, Lampung Selatan

  • Tahun Lahir: 1834

  • Tanggal Wafat: 5 Oktober 1856

  • Lokasi Makam: Desa Gedung Harta, Lampung

  • Nama Ayah: Raden Imba II

  • Nama Ibu: Ratu Mas

Sejarah dan Perjuangan Radin Inten II

1. Masa Kecil dan Didikan Agama

Radin Inten II lahir di Desa Kuripan, Lampung Selatan, sebagai putra dari Raden Imba II. Sejak kecil, ia harus menghadapi realitas penjajahan, karena ayahnya ditangkap dan diasingkan ke Pulau Timor oleh Belanda.

Dalam masa kecilnya, Haji Wakhya, seorang ulama dari Banten, mengajarkan ilmu agama dan nilai perjuangan kepada Radin Inten II. Ia tumbuh dalam masyarakat yang menentang kolonialisme, membentuknya menjadi sosok pejuang sejak dini.

2. Menjadi Pemimpin di Usia Muda

Pada usia 16 tahun (1850), Radin Inten II resmi menyandang gelar Ratu, pemimpin Keratuan Darah Putih. Setelah dinobatkan, ia langsung melakukan konsolidasi dengan membangun dan memperbaiki benteng pertahanan sebagai persiapan melawan Belanda.

Meskipun bukan lulusan akademi militer, Radin Inten II memiliki strategi perang yang cerdas. Ia memimpin pasukan, dibantu oleh empat warga ratu, serta membentuk sistem hukum yang dibantu oleh tumenggung pertanda dan tumenggung jaksa.

3. Perlawanan Terhadap Belanda

Radin Inten II dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dan strategis dalam perang. Ia memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk memproduksi senjata tradisional seperti keris, pedang, badik, serta meriam kecil dan besar yang diperoleh dari perdagangan bebas yang dilakukan oleh kakeknya, Raden Inten I.

Belanda berulang kali mengalami kegagalan dalam menghadapi pasukan Radin Inten II, termasuk dalam operasi militer besar pada tahun 1856. Sayangnya, dalam pertempuran yang tidak seimbang, ia akhirnya gugur pada 5 Oktober 1856.

Jenazahnya dimakamkan di Desa Gedung Harta, dekat Benteng Cempaka, sekitar 18 km dari Kota Kalianda, Lampung Selatan.

Silsilah Keturunan Radin Inten II

Dalam sejarah Lampung, Keratuan Darah Putih merupakan salah satu kerajaan yang berpengaruh. Radin Inten II adalah keturunan langsung dari pemimpin kerajaan tersebut, dengan garis keturunan yang terhubung ke Sunan Gunung Jati (Fatahillah).

Ia merupakan putra tunggal Raden Imba II dan cucu dari Raden Inten I. Ibunya, Ratu Mas, adalah keturunan dari Kiai Arya Natabraja.

Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, nama Radin Inten II diabadikan dalam beberapa tempat penting di Lampung seperti:

Bandara Radin Inten II – Bandara utama di Lampung.

Universitas Islam Radin Inten II – Perguruan tinggi di Lampung.

Perjuangan Radin Inten II melawan Belanda membuktikan bahwa ia adalah salah satu pahlawan terbesar dari Lampung. Keberaniannya dalam melawan penjajah di usia muda menjadikannya inspirasi bagi generasi penerus bangsa.

Hingga kini, Radin Inten II tetap dikenang sebagai pahlawan yang berani berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

Artikel ini di rangkum dari berbagai sumber.

Penziarah Asal Bogor yang bersilaturahmi ke Makam Raden Inten II.