Harnas.id, SIBOLGA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah terus mengintensifkan penanganan darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Hingga Selasa (17/12) pukul 15.00 WIB, BNPB memperkuat komando lapangan, percepatan pemulihan akses, dukungan logistik, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak melalui sinergi lintas kementerian/lembaga, TNI, Polri, dan relawan.
Salah satu fokus utama penanganan darurat adalah pembukaan dan pembersihan akses transportasi. BNPB bersama pemerintah daerah, Kementerian PUPR, serta unsur TNI–Polri mengerahkan alat berat untuk membuka ruas jalan yang tertutup longsor, termasuk jalur perbatasan Tapanuli Utara–Tapanuli Tengah. Progres pembukaan jalan alternatif telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan rampung dalam tiga hari ke depan, sementara pengerjaan jalan utama masih terus dilakukan.
Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau kendaraan darat, BNPB mendukung distribusi logistik melalui dropping udara menggunakan helikopter. Guna mendukung kelancaran komunikasi dan koordinasi lapangan, BNPB juga menyalurkan enam unit perangkat komunikasi satelit Starlink. Saat ini, lima unit telah beroperasi di wilayah terdampak untuk mengatasi blank spot, sementara satu unit digunakan untuk kebutuhan survei dan pemetaan lapangan.
Selain itu, BNPB bersama BPBD dan pemerintah daerah memastikan layanan pengungsian dan logistik berjalan optimal. Seluruh titik pengungsian telah dilengkapi dapur umum, fasilitas MCK, serta distribusi bantuan yang dikoordinasikan melalui Posko Komando di bawah pimpinan Bupati Tapanuli Utara selaku Komandan Posko. Bantuan logistik dari Posko Bandara Silangit juga telah diterima dan didistribusikan secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan.
BNPB turut mendampingi pemerintah daerah dalam menyiapkan langkah transisi menuju pemulihan, termasuk peninjauan lokasi hunian sementara (huntara) di Desa Sibalanga serta pendampingan awal perencanaan hunian tetap (huntap). Koordinasi lintas sektor terus diperkuat guna mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Update Penanganan Sumatra Utara
Hingga Rabu (17/12), BNPB mencatat total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara mencapai 364 jiwa, dengan penambahan empat korban jiwa di Kabupaten Tapanuli Tengah. Sementara itu, 75 orang masih dinyatakan hilang dan 20.982 warga bertahan di pengungsian.
Operasi SAR masih difokuskan di empat sektor utama, meliputi wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga. Upaya pemulihan infrastruktur terus digenjot dengan mengerahkan 144 unit alat berat untuk membuka akses jalan dan memperbaiki jembatan yang rusak.
Sebagai langkah jangka menengah, pembangunan hunian sementara mulai direalisasikan di sejumlah wilayah terdampak. Di Kabupaten Tapanuli Utara, pembangunan 102 unit huntara telah dimulai sejak Sabtu (13/12), sementara di Tapanuli Selatan, pemerintah daerah menyiapkan lahan relokasi bekerja sama dengan PTPN IV untuk pembangunan 488 unit hunian. BNPB juga terus mengoperasikan pesawat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna menekan intensitas hujan dan mendukung kelancaran proses evakuasi serta perbaikan infrastruktur.
Editor: IJS











