Berada di Zona Merah, 496 KK di Cianjur Bakal Direlokasi

Foto: Istimewa

CIANJUR, Harnas.id – Berdasarkan peta dari BMKG, ada 7 desa di dua kecamatan yang masuk zona merah Sesar Cugenang dengan total luas 2,63 kilometer persegi. Wilayah ini kemudian disebut sebagai zona merah.

Bupati Cianjur Herman Suherman pun memastikan, sebanyak 496 kepala keluarga yang tinggal di zona hitam ini akan direlokasi dan ditempatkan di tiga tempat yang telah ditentukan.

“Total ada 496 warga yang direlokasi. Mereka ini tinggal di wilayah yang berada di zona merah yang masuk di jalur sesar Cugenang dan daerah rawan longsor. Ini berdasarkan kajian dan peta dari BMKG,” kata dia dikutip dari detikcom, Kamis (26/1/2023).

Lebih lanjut Herman mengungkapkan, awalnya dari 2 kecamatan yang terdampak ada 223 kepala keluarga yang direlokasi. Tetapi berdasarkan kajian lebih lanjut, ditetapkan ada 496 kepala keluarga yang direlokasi.

Menurut Herman, warga terdampak gempa yang akan direlokasi di 3 tempat di kabupaten Cianjur, yaitu di Desa Sirnagalih Cilaku, Mande dan di Batulawang Cipanas. “Diusahakan sebelum Lebaran sudah selesai semua dan warga bisa menempati rumah yang baru,” kata dia.

Pasalnya, Herman menyebut Kementerian PUPR akan melaksanakan serah terima kunci rumah relokasi Desa Sirnagalih pada akhir bulan Januari 2023 sedangkan untuk yang di Mande target pada awal Maret 2023.

Dia juga mengatakan sebagian besar warga sudah bersedia untuk direlokasi, tetapi tidak sedikit juga menolak dipindah ke tiga titik relokasi yang disediakan pemerintah.

“Ada juga yang menolak. Tapi tetap harus pindah dari zona merah. Untuk yang tidak mau pindah ke 3 tempat relokasi, nanti kami akan bangunkan di tempat lain. Tapi harus dipastikan tanahnya hak milik dan bukan di zona merah,” kata dia.

Herman mengatakan relokasi tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan para warga masyarakat Kabupaten Cianjur yang terdampak. Hasil kajian dari beberapa lembaga bahwa gempa tidak dapat diprediksi dimana jalur, waktu, tempat maupun bentuknya, dan kita bisa menyimpulkan efek dari gempa bumi Cianjur yang lebih tepat itu dari satelit.

“Maka dari itu saya berpesan kepada yang memberikan sosialisasi agar menyampaikan bahwa yang namanya gempa bumi tidak bisa di prediksi waktu tempat dan bentuknya. Warga pun diharapkan dapat mengikuti apa yang diarahkan pemerintah,” kata dia. (PB/*)