DEPOK,Harnas.id-Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, menghadiri UI Health Innovation Expo di Balai Prunomo Prawiro FISIP UI, Kamis (27/06/2024). Dalam kesempatan itu, Dante menekenkan pentingnya transformasi teknologi dalam bidang kesehatan.
Sejumlah petinggi Universitas Indonesia (UI), seperti Wakil Rektor bidang SDM dan Aset UI Dedi Priadi dan Direktur Kerjasama UI Toto Pranoto, turur hadir dalam expo ini.
Saat memberi sambutannya, Wamen RI Dante Saksono Herbuwono menegaskan tentang pentingnya melakukan upaya pencegahan penyakit.
Menurut Dante, tingginya upaya pencegahan penyakit yang dilakukan masyarakat akan berdampak pada harapan hidup masyarakat yang tinggi.
“Tugas Kementerian Kesehatan adalah mengobati dan menjaga orang tetap sehat, tidak mengobati pasien yang sudah sakit saja. Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi,” tutur Dante.
Dante menambahkan, jika dievaluasi, pengeluaran kesehatan sebuah negara hampir semuanya lebih besar dibandingkan Gross National Product (GNP). Namun, ada dua negara yang memiliki health expenditure lebih rendah daripada GNP, yakni Kuba dan India.
Hal itu karena selain harga obatnya murah, kegiatan promotif dan preventif di dua negara tersebut dilakukan lebih masif.
Dante juga menegaskan bahwa saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.
“Saat ini, telemedisin dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedisin terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker. Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” jelasnya lagi
Pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan, tetapi juga inovasi.
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA menyampaikan, UI mengembangkan alat kesehatan yang tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat.
Penelitian sel punca dilakukan karena bermanfaat bagi pengobatan penyakit degeneratif. Selain itu, UI berkontribusi dalam pembuatan vaksin, pengembangan obat herbal fitofarmaka, serta produksi bahan pangan bernutrisi.
Dalam expo ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara UI dengan 14 mitra, yakni UIN Sumatera Utara Medan, Universitas Pattimura, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Medika Suherman, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Natuna, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Kabupaten Buol, Pemerintah Kota Bitung, Pemkab Raja Ampat, Yayasan Eka Tjipta, Yayasan Daesang Peduli Indonesia, dan Yayasan Bhakti Tanoto.