Polres Majalengka Bongkar Kasus Dugaan Pengoplosan Beras Bulog

Foto: Istimewa

MAJALENGKA, Harnas.id – Tim Satgas Pangan dan Satuan Reskrim Polres Majalengka berhasil membongkar kasus dugaan pengoplosan beras Bulog menjadi beras premium oleh salah satu penggilingan beras di wilayah hukumnya.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengatakan, dari hasil penyelidikan mengindikasikan ada penyimpangan dan pengoplosan beras Bulog menjadi beras kemasan premium, sehingga dilakukan penindakan hasilnya didapati barang bukti tersebut.

“Kami sudah mengamankan beberapa orang dan sudah dimintai keterangan, namun belum ditetapkan sebagai tersangka,” tuturnya, Selasa (14/3/2023).

Edwin mengatakan modus yang dilakukan yaitu mereka mengoplos beras Bulog dengan beras kualitas premium, kemudian merubah kemasan menjadi 10 kilogram, serta 25 kilogram dengan melabeli merek tertentu.

Kemudian setelah itu, mereka mengedarkan beras tersebut ke masyarakat dengan kemasan premium, sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Menurutnya dalam kasus tersebut, pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya satu unit truk tronton yang terisi kurang lebih 30 ton beras Bulog, kemudian kendaraan truk berisi kurang lebih 9 ton beras Bulog, serta satu ton beras premium.

Selanjutnya disita pula satu unit truk yang berisi kurang lebih 9 ton beras hasil oplosan dengan merek ayam jago, 700 karung beras Bulog ukuran 50 kilogram, dan lainnya. Termasuk satu unit truk tronton yang terisi kurang lebih 30 ton beras Bulog, kemudian kendaraan truk berisi kurang lebih 9 ton beras Bulog, serta satu ton beras premium. Selanjutnya disita pula satu unit truk yang berisi kurang lebih 9 ton beras hasil oplosan dengan merek ayam jago, 700 karung beras Bulog ukuran 50 kilogram, dan lainnya.

Sementara itu, jelang Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menggelar operasi pasar murah bahan kebutuhan pokok masyarakat sejak 13 Maret 2023. Operasi pasar murah kebutuhan pokok masyarakat tersebut akan menyasar di 30 kecamatan di Kota Bandung.

Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, mekanisme gelaran pasar murah ini dibagi ke dalam 2 sesi.

Pada sesi pertama menjelang Ramadan, digelar di 15 kecamatan dan setiap hari digelar di 3 kecamatan. Sesi pertama menjelang Ramadhan ini digelar pada 13-17 Maret. Sementara sesi dua dilaksanakan menjelang Idulfitri dan digelar di 15 kecamatan, pada 3-7 April.

Pasar murah tersebut, kata Meiwan, untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar menjelang Ramadan dan membantu masyarakat mendapatkan harga yang lebih murah.

“Pemkot Bandung perlu mengantisipasi adanya kenaikan harga. Dimulai dari Senin 13 Maret, kita melaksanakan Pasar Murah,” kata Meiwan, Selasa 14 Maret 2023.

Beragam kebutuhan pokok disediakan di pasar murah ini. Mulai dari beras, minyak, cabai hingga gas LPG 3 kg.

Meiwan menuturkan, Disdagin Kota Bandung akan bekerja sama dengan beberapa penyedia bahan pokok, terkait barang yang tersedia di pasar murah. Seperti Perum Bulog, PT. Pertamina, Wilmar Group dan lain sebagainya.

Untuk pengunjung pasar murah, kata Meiwan, tidak dibatasi harus warga kecamatan tersebut. Namun untuk barang yang dibeli dibatasi, seperti beras satu orang hanya 1 pak, Minyakita 2 liter. “Satu titik kita sediakan 100 tabung gas LPG, beras 500kg, minyak 20 karton atau 600 liter,” ungkapnya. (PB/*)