Akselerasi Riset dan Inovasi Kampus dengan Dana Padanan-Kedaireka

JAKARTA,Harnas.id-Mendukung visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan Program Dana Padanan (PDP)-Kedaireka.Platform Kedaireka adalah jembatan kolaborasi antara kampus dengan industri untuk menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi dan pengembangan sumber daya manusia unggul sesuai dengan prinsip Kampus Merdeka. Kedaireka memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) untuk memberikan solusi nyata masyarakat.

Platform ini berperan sebagai katalis percepatan kemajuan bangsa dan diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global dan membangun kemitraan strategis yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi. Untuk mengetahui berbagai capaian Program Dana Padanan – Kedaireka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar dengan tema “Akselerasi Riset dan Inovasi Kampus dengan Dana Padanan – Kedaireka”.

Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Riset dan Teknologi menjelaskan, PDP – Kedaireka adalah program terobosan untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dengan DUDI. Relevan dengan visi kementerian untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat dihilirkan dan dimanfaatkan masyarakat. Tahun ini sudah ratusan produk inovatif hasil kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi yang bisa dihilirkan dan dimanfaatkan masyarakat. Bagi perguruan tinggi program ini dapat meningkatkan indikator kinerja utama dengan dihasilkannya Paten atau HAKI. Tantangannya, menggandeng dan menghadirkan industri secara nyata dan berkolaborasi dengan insan perguruan tinggi. Selama ini belum ada kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan industri mengembangkan riset developmentnya dengan perguruan tinggi.

”Upaya kami adalah membangun dan mengembangkan networking dengan kementerian lain, asosiasi dunia usaha dan industri juga BUMN. Evaluasi berkesinambungan juga dilakukan untuk melihat peluang, tantangan dan fleksibilitas dari dana yang bersumber dari APBN ini,” jelas Tjitjik

Dr. Ir. Didi Rustam, SSi., MTI., IPU, Kasubag TU Setditjen Dikti Ristek dan PPK PDP 2024 mengatakan, dalam menggaet mitra ada yang hard selling,

”Yaitu mendatangi door to door lembaga-lembaga pemerintah, lembaga penelitian, DUDI dan sebagainya. Atau mitra diundang dengan event yang diselenggarakan PMO. Harapannya ide-ide atau pemasalahan yang ada di mitra atau calon mitra digali dan temukan solusinya,” ujarnya.

Secara internal evaluasi berkesinambungan secara berkala juga dilakukan seperti panduan
<span;>regulitas makin dipermudah sehingga bukan hanya mempermudah inovator tapi juga mitra. ”Kami juga jadi jembatan yang mempertemukan dua pihak karena kadang-kadang inovator punya idealis dengan keilmuan sedang industri punya keinginan harus profit,” ujarn Didi lagi.

Dikti dan Diksi membangun bangsa dengan mengeluarkan segala inovasi kita yang bukan hanya publikasi tapi inovasi nyata dalam bentuk produk. Bagi mitra, manfaatkan kesempatan berbagi risiko dan memanfaatkan kepakaran insan perguruan tinggi bagi permasalahan mitra. PDP-Kedaireka 2025 akan segera dibuka.