Ilustrasi gempa bumi | IST

HARNAS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, tidak ada laporan kerusakan bangunan imbas akibat gempa bumi tektonik  5,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah ini pada Minggu (13/12) pukul 15.39 WIB.

“Hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut,” kata Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi di Bantul.

Menurut dia, informasi yang diterima dari BMKG Yogyakarta, guncangan gempa tersebut dirasakan di daerah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman dengan kekuatan II-III MMI. Getaran seperti ketika sebuah truk melintas dirasakan nyata dalam rumah.

Namun, di wilayah Kantor BPBD Bantul yang terletak di Bantul kota sebagian tidak merasakan dan sebagian warga merasakan getaran gempa. “Tidak mas, hanya sedikit (orang) yang merasakan,” kata Aka Luk Luk dilansir Antara.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta Agus Riyanto dalam keterangan resminya mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini terletak pada koordinat 9,81 LS dan 109,64 BT atau tepatnya di laut pada jarak 226 KM arah Barat Daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 16 KM.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia,” katanya.

Menurut dia, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” katanya.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini