Gubernur Jabar Tegas Atasi Sampah: Kepala Daerah Diminta Tuntaskan Masalah Lingkungan

Dedie A. Rachim bersama Dedi Mulyadi dalam pertemuan penting membahas rencana pengadaan incinerator untuk tiap kelurahan di Jawa Barat. Foto: Istimewa
Dedie A. Rachim bersama Dedi Mulyadi dalam pertemuan penting membahas rencana pengadaan incinerator untuk tiap kelurahan di Jawa Barat. Foto: Istimewa

Harnas.id, SUBANGGubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah tegas dalam menangani masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan di wilayahnya. Dalam rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah se-Jawa Barat yang digelar di kediamannya, Lembur Pakuan, Subang, Rabu (9/4/2025), Gubernur Dedi meminta agar seluruh pemimpin daerah menuntaskan persoalan sampah secara komprehensif dan berkelanjutan.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa salah satu isu utama yang dibahas adalah rencana pengadaan mesin incinerator di setiap kelurahan untuk mengelola sampah secara mandiri dan efisien.

“Saat ini terjadi peningkatan volume sampah di banyak daerah. Solusi menyeluruh harus segera ditemukan agar persoalan ini tidak menjadi bom waktu,” ujar Dedie.

Gubernur Dedi Mulyadi menekankan bahwa solusi penanganan sampah tidak hanya berhenti pada proses pemilahan dari sumbernya, tetapi juga harus menghasilkan energi atau produk yang bermanfaat. Ia mendorong daerah-daerah untuk mulai mengembangkan teknologi pengolahan seperti Refuse-Derived Fuel (RDF), pupuk kompos, dan pembangkit listrik tenaga sampah.

Sebagai contoh, Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga yang selama ini digunakan bersama oleh Kota dan Kabupaten Bogor, diarahkan untuk dikembangkan menjadi pusat pengolahan sampah produktif.

Selain itu, dalam pertemuan juga dibahas penguatan struktur organisasi pemerintah daerah dan percepatan pengisian jabatan-jabatan strategis agar visi-misi kepala daerah bisa segera tercapai.

Tak hanya memberikan arahan teknis, Gubernur Dedi Mulyadi juga mengeluarkan ultimatum tegas bagi masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai dan saluran air.

“Kalau ada masyarakat yang buang sampah ke sungai, akan kita beri sanksi. Bila mereka penerima bantuan sosial, bantuannya akan kita cabut,” tegas Dedi.

Gubernur juga menambahkan, apabila pelaku pembuang sampah adalah penerima beasiswa, maka beasiswa tersebut pun akan dihentikan.

“Kalau dia tidak disiplin menjaga lingkungan, artinya dia belum layak menerima beasiswa dari pemerintah,” tandasnya.

Sejak menjabat, Dedi Mulyadi memang dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyuarakan pelestarian lingkungan. Ia kerap melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah wilayah dan menemukan masih banyak tumpukan sampah di aliran sungai, yang berisiko merusak ekosistem dan memicu bencana.

Langkah-langkah tegas ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Jawa Barat.

Editor: IJS