Harnas.id, Depok – Setelah dua dekade menguasai Kota Depok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya tumbang di Pilkada 2024. Ketua Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus), Yus Fitriadi, mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab kekalahan ini, baik dari aspek internal maupun eksternal.
Menurut Yus, faktor internal yang paling dominan adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan di bawah Wali Kota Mohammad Idris dan wakilnya, Imam Budi Hartono. Hal ini terlihat dari kemunculan figur Sopian Suri, Sekretaris Daerah Depok, yang memilih maju sebagai calon wali kota, menandakan adanya retakan di internal PKS.
“Ketidakpuasan terhadap tata kelola pemerintahan, termasuk masalah banjir, pendidikan, dan pelayanan publik seperti damkar, menjadi faktor utama. Selain itu, eksklusivitas PKS yang cenderung tertutup membuat masyarakat merasa kurang terlibat,” jelas Yus.
Selain faktor internal, Yus juga menyoroti isu nasional yang berimbas pada PKS di daerah, khususnya wilayah penyangga Ibu Kota. Menurutnya, langkah PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus justru menurunkan posisi tawar partai.
“PKS sudah bergabung dengan KIM Plus, tapi tidak diberi ruang yang memadai. Selain itu, keputusan PKS meninggalkan Anies Baswedan juga memengaruhi suara di daerah. Kota-kota seperti Sukabumi, Bogor, dan Depok, yang sebelumnya menjadi basis PKS, kini terpuruk,” ujarnya.
Yus menilai, kemunculan partai-partai baru semakin menggerus dominasi PKS. Jika PKS tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin mereka akan terdegradasi menjadi partai papan bawah pada Pemilu 2029.
Masyarakat Depok disebut Yus sudah mulai jengah dengan kondisi stagnan selama pemerintahan PKS. Masalah banjir yang berulang tanpa solusi nyata menjadi salah satu penyebab utama.
“Banjir terjadi di mana-mana, tapi tidak ada perubahan signifikan. Bahkan, Sekdanya sendiri, Sopian Suri, sampai mencalonkan diri, yang menjadi sinyal bahwa PKS sedang rapuh,” tambah Yus.
Keadaan ini, menurutnya, menjadi peringatan keras bagi PKS. Jika partai tersebut tidak segera introspeksi dan menata diri, kejadian serupa akan terulang di daerah lain.
“Jika PKS tidak berubah, 2029 bisa menjadi tahun di mana mereka jatuh ke papan bawah. Saat ini masyarakat butuh perubahan, bukan sekadar janji,” pungkasnya.
Chaerudin