Proses Pencarian Adzra Nabila Diperluas Hingga Pintu Air Manggarai

Proses pencarian Adzra Nabila
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dan anggota DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil menemui petugas Tim SAR gabungan untuk memberikan dukungan moril dan turut memantau proses pencarian, Sabtu (15/10/2022). Foto : B. Supriyadi/Harnas.id

BOGOR, Harnas.idProses pencarian Adzra Nabila (20) mahasiswi IPB University, yang dilaporkan terperosok ke dalam drainase di Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Rabu (12/10/2022) lalu masih terus dilakukan oleh tim Serach and rescue (SAR) gabungan hingga kini.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dan anggota DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil menemui petugas Tim SAR gabungan untuk memberikan dukungan moril dan turut memantau proses pencarian.

Nampak, Atang dan Adit juga memberikan bantuan konsumsi makan siang mewakili DPRD Kota Bogor untuk seluruh petugas dan relawan Tim SAR Gabungan.

Berdasarkan informasi dari tim SAR gabungan, selain penggunaan alat berat untuk mengangkat puing-puing longsor di gorong-gorong di lokasi kejadian, proses pencarian juga diperluas hingga ke Cibinong.

Selain itu, Tim SAR juga sudah berkoordinasi dengan Tim SAR Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Jakarta. Sehingga, diharapkan pantauan terhadap kemungkinan posisi korban bisa dilakukan hingga pintu air Manggarai.

“Terima kasih untuk para petugas dan relawan yang terus berikhtiar tanpa lelah dalam proses pencarian ini. Tadi informasi dari tim SAR bahwa sudah terkoordinasi sampai Jakarta. Jadi mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan,” ucap Atang.

Dalam kesempatan tersebut, Atang dan Adit juga menemui salah satu kerabat dan teman-teman kuliah korban di IPB yang tampak serius mengikuti jalannya proses pencarian.

“Ini adalah musibah yang sangat berat untuk keluarga dan kerabat. Semoga diberikan kesabaran dan kekuatan dalam situasi yang berat ini. Rasa duka mendalam dari kami semua,” ungkapnya.

Atang juga meminta agar Pemkot Bogor melalui Dinas PUPR dan Disperumkin serta Dishub Kota Bogor mendeteksi lokasi rawan bencana arus deras seperti yang terjadi di Jalan Dadali. Sekaligus pemetaaan pohon-pohon yang rawan tumbang agar hal tersebut tidak terulang kembali.

“Selain penanganan tanggap bencana, hal yang juga perlu dilakukan saat ini adalah mengidentifikasi dan mendeteksi saluran air yang rawan bencana arus deras. Termasuk juga memetakan pohon-pohon yang rawan tumbang dan segera dilakukan penanganan. Baik itu penutupan bagian atas saluran air maupun pemangkasan pohon,” pungkasnya. (B. Supriyadi)