Rektor IPB University Sampaikan Duka Mendalam

Rektor IPB University
Rektor IPB University Prof. Arif Satria saat mengunjungi keluarga Adzra Nabila di Cilebut Timur RT 05/13, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Foto : Instagram @arifsatria10.

BOGOR, Harnas.id –  Rektor IPB University Prof. Arif Satria menyampaikan rasa duka mendalam atas berpulangnya mahasiswa IPB University dari Prodi Ekowisata bernama Adzra Nabila.

“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya salah seorang mahasiswi terbaik kami, saudari Adzra Nabila. Almarhumah anak yang sangat baik dan disukai oleh teman-temannya,” kata Arif dalam keterangan tertulis, Minggu (16/10/2022)

“Allah telah memanggil Adzra, tentu kami sangat kehilangan. Namun, kita harus ikhlas melepas kepergian almarhumah, teriring doa semoga husnul khotimah dan terus mengalir pahalanya atas amal baik selama ini,” sambungnya.

Selain itu, Arif juga mendoakan agar keluarga tetap tabah dan ikhlas, serta senantiasa terus mendoakan almarhumah.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemprov DKI, Polda Metro Jaya tim Basarnas, Polri, TNI, Pemkot dan Pemkab Bogor, serta pihak-pihak yang tiada henti berusaha menemukan Adzra yang sejak Selasa lalu hilang terkena musibah terseret arus selokan saat hujan deras di Bogor,” kata Arif.

“Semoga kerja keras seluruh pihak mendapat balasan pahala dari Allah SWT,” tuturnya.

Di sisi lain, Arif juga menyebut untuk mengantisipasi berlangsungnya cuaca ekstrem, IPB University akan menetapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.

Pertama, penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif. Ia mengatakan, IPB University akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran agar metode pembelajaran akan lebih fleksibel.

“Bagi kami keselamatan adalah nomor satu,” tuturnya.

Kedua, IPB akan melakukan arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus. Arborikultur adalah teknik untuk diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Ia menuturkan, peranan arboris atau dokter pohon melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan.

Ia menambahkan, arboris harus dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau, yang pada dasarnya butuh pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis seperti teknologi sonic tomography, drilling resistance, dan lain-lain agar pohon atau pepohonan yang dikelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang.

Saat ini, Klaster Riset Arborikultur IPB University sudah bekerjasama dengan Balai Kejurusan Teknik Kehutanan – Persatuan Insinyur Indonesia (BKTHut-PII) untuk melaksanakan pelatihan Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota. Pelatihan ini dikaitkan dengan perolehan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi para insinyur professional BKTHUT. (B. Supriyadi)