HARNAS.ID – Dinas Kesehatan DKI Jakarta dinta buat terobosan untuk mengantisipasi klaster penyebaran COVID-19 pada remaja yang dikenal dengan “Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok” (SCBD).
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai, Dinas Kesehatan DKI bisa membuat berbagai terobosan seperti membuka gerai vaksinasi COVID-19 di sekitar Dukuh Atas, tempat para remaja tersebut kerap berkumpul dan “nongkrong” seharian.
“Dinkes DKI selain mengimbau adik-adik SCBD untuk menaati protokol kesehatan, juga harus membuka gerai vaksin di lokasi tersebut untuk melayani adik-adik yang belum divaksin,” kata Kenneth di Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Sebaiknya, kata dia, buat saja aturan jika ingin “nongkrong” di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1,2 dan “booster”.
Setelah dibuat aturan harus sudah divaksin untuk boleh “nongkrong” di tempat tersebut, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu, diperlukan juga tes usab (swab) massal rutin dan memasang layanan aplikasi PeduliLindungi.
“Semua ini harus dilakukan demi mencegah terjadinya klaster baru. Jangan sampai terlambat dan keburu kejadian yang enggak enak dan akhirnya malah salah-salahan,” katanya.
Hal ini diperlukan, kata Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini, karena di kawasan tempat “nongkrong” remaja SCBD ini kerap terjadi kerumunan, di sisi lain kasus COVID-19 di Jakarta juga saat ini sedang meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia pada Kamis 21 Juli 2022 bertambah 5.410 kasus. Jakarta merupakan penyumbang kasus terbanyak dengan 2.883 kasus, kemudian disusul Jawa Barat (952) dan Banten (644).
Dia juga meminta remaja yang berasal dari Citayam, Bojonggede dan Depok serta sekitarnya yang sering “nongkrong” di kawasan Sudirman untuk tertib mematuhi protokol kesehatan.
“Saya tidak anti kreativitas, silahkan adik-adik bermain di wilayah Sudirman, tapi saya mohon tolong dijaga prokes-nya, apalagi sekarang masih pandemi dan terjadi kerumunan seperti ini,” katanya.
Dia berharap remaja SCBD dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus COVID-19.
Editor: Ridwan Maulana