
Harnas.id, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meresmikan revitalisasi Taman Kreasi Olah Sampah Terintegrasi (Takesi) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Sabtu (26/4/2025).
Dedie menekankan pentingnya keterlibatan warga dalam pengelolaan sampah mandiri sebagai bentuk kontribusi nyata dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Takesi adalah bukti kolaborasi warga dalam mengelola sampah dari sumbernya, sehingga membantu mengurangi beban sampah ke TPA,” ujarnya.
TPST 3R MBR bukan hanya mengelola sampah, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular dan lapangan kerja. Dari total 800 ton sampah harian Kota Bogor, baru 20% yang berhasil dikelola. Saat ini ada 30 TPST 3R yang aktif, dan jumlah tersebut akan terus ditingkatkan.
Dedie berharap dengan model seperti Takesi, Kota Bogor dapat kembali meraih penghargaan Adipura. Ia juga menekankan perlunya teknologi modern untuk pengelolaan sampah jangka panjang.
Ketua TPST 3R Katulampa, Bandung Sahari, menjelaskan bahwa sampah dipilah sejak dari rumah, lalu diolah menjadi kompos dan pakan ternak. Dalam sehari, Takesi mampu mengelola 1,7 ton sampah dari 900 KK.
Takesi dilengkapi berbagai fasilitas seperti rumah maggot, rumah ayam, kolam bioflok, dan area kompos. Tempat ini juga menjadi lokasi pembelajaran dan mendapat kunjungan internasional, termasuk dari Finlandia.
WWF Indonesia turut mendukung lewat program Plastic Smart Cities yang menjadikan Bogor sebagai satu dari enam kota dunia yang terhubung dengan sistem penanganan sampah PBB.
Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto, menyatakan bahwa konsep TPST 3R akan diperluas hingga ke 30 titik, dengan target pengurangan sampah ke TPA meningkat hingga 40%.
“Melalui kolaborasi, kita bisa tangani sampah dari sumbernya secara lebih optimal,” tutup Denni.
Editor: IJS