Harnas.id, Bogor – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Gunung Putri menjadi sorotan. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Dinamika dengan pengawasan dari CV. Catha Agung Karya ini menggunakan anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Namun, hingga kini pembangunan tersebut belum selesai, meski tenggat waktu sudah berakhir pada 13 Desember 2024.
Kepala Sekolah SMPN 4 Gunung Putri, Ismail Latif, menyatakan bahwa molornya pembangunan belum terlalu berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) karena bertepatan dengan libur semester satu. Namun, ia khawatir jika proyek ini tidak rampung sebelum siswa kembali ke sekolah.
“Kalau tidak selesai saat anak-anak masuk, tentu akan mengganggu KBM, meskipun rencana penggunaan RKB ini di semester kedua,” ujar Ismail Latif.
Menurut Ismail, kontraktor menyalahkan cuaca ekstrem di Kabupaten Bogor sebagai penyebab keterlambatan. “Janji pelaksana, di akhir Desember ini sudah bisa digunakan,” tambahnya.
Aryo (40), warga sekitar sekaligus wali murid, mengungkapkan kekhawatirannya jika pembangunan belum selesai saat siswa mulai masuk sekolah. Ia juga menyoroti aspek keselamatan yang sering diabaikan oleh pekerja proyek.
“Saya khawatir kalau pembangunan belum selesai, apalagi anak-anak itu aktif bermain. Kalau sampai ada siswa terkena material konstruksi, siapa yang bertanggung jawab?” katanya.
Ia menambahkan bahwa kepala sekolah seharusnya lebih tegas kepada kontraktor agar proyek segera diselesaikan. “Keselamatan anak harus jadi prioritas, jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Pihak pelaksana proyek, CV. Dinamika, hingga saat ini belum memberikan klarifikasi terkait kendala keterlambatan. Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, pihak kontraktor tidak memberikan respons apa pun.
Molornya pembangunan RKB ini menambah daftar panjang persoalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Sebelumnya, dinas ini juga menjadi sorotan karena kasus e-catalog dan dugaan suap kepada oknum KPK gadungan.