Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) menyampaikan paparannya di hadapan sejumlah peserta Kartu Prakerja di Jakarta, Selasa (15/12/2020) | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Kartu Pra-Kerja akan membuka peluang kerja bagi para mantan pekerja migran Indonesia. Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sejauh ini 2,19 persen dari total penerima Kartu Pra-Kerja adalah mantan pekerja migran.

“Program ini memberi peluang kerja bagi calon dan mantan pekerja migran Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Kamis (24/6/2021).

Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode 15 November-15 Desember 2020, tercatat jumlah penerima Kartu Prakerja mencapai 3,38 juta orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 337.154 orang atau 6,12 persen merupakan calon pekerja migran Indonesia, sedangkan sebanyak 120.648 orang atau 2,19 persen dari total penerima Kartu Prakerja adalah mantan pekerja migran Indonesia.

Data pekerja migran yang memperoleh Kartu Prakerja itu didapatkan berdasarkan hasil kolaborasi pengelola Kartu Prakerja dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Sejauh ini, pendampingan untuk mantan pekerja migran Indonesia juga dilakukan mulai dari pendaftaran, pelatihan, hingga tahap “learning management system” dengan total 92 layanan, masing-masing 23 layanan ditargetkan diberikan Juni 2021 dan sisanya 69 layanan diberikan Juli 2021.

Moeldoko menyarankan kerja sama lebih lanjut antara BP2MI, Kemenaker, dan Kartu Prakerja dalam pertanggungjawaban program Kartu Prakerja bagi calon dan mantan pekerja migran.

Lebih jauh dia mengatakan Manajemen Pelaksana Operasi (PMO) Kartu Prakerja sudah mengumpulkan data yang berasal dari Survei Evaluasi Program Kartu Prakerja dan data karantina pekerja migran Indonesia di Wisma Atlet.

Menurut dia, data dari Wisma Atlet bisa menjadi proyek percontohan pemberdayaan di daerah.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini