Rupiah Menguat terhadap Dolar AS, Kebijakan DHE Jadi Angin Segar

Foto Ilustrasi Istimewa

Harnas.id, Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah tekanan indeks dolar AS (DXY) mereda, didukung pula oleh kebijakan pemerintah terkait perpanjangan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) menjadi satu tahun.

Pergerakan Rupiah Menguat

Dilansir dari Refinitiv, rupiah pada perdagangan Selasa (21/1/2025) ditutup menguat 0,15% ke level Rp16.330 per dolar AS. Ini merupakan posisi terkuat dalam sepekan terakhir, sejak 14 Januari 2025.

Penguatan ini seiring dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY), yang sempat turun ke level 107—terendah dalam sepekan setelah bertahan di level 109.

DHE Jadi Faktor Penguat

Dari dalam negeri, penguatan rupiah didorong oleh kebijakan terbaru pemerintah terkait DHE. Pemerintahan Prabowo Subianto resmi merevisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor.

Aturan baru ini mewajibkan eksportir menempatkan 100% DHE di dalam negeri selama satu tahun, efektif mulai 1 Maret 2025.

“Pemerintah akan segera merevisi PP No. 36 dan diberlakukan per 1 Maret tahun ini,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Selasa (21/1/2025).

Kebijakan ini berlaku untuk sektor mineral dan batu bara, perikanan, serta perkebunan seperti kelapa sawit. Namun, sektor minyak dan gas bumi tidak termasuk dalam aturan ini.

Dampak Positif Kebijakan DHE

Penempatan DHE pada lembaga keuangan domestik diharapkan menambah pasokan valuta asing (valas) di dalam negeri, mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, dan mengurangi volatilitas.

Airlangga juga mengumumkan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan DHE.

“Kalau reguler biasanya kena pajak 20%, tapi untuk DHE pajaknya 0%,” ungkapnya.

Selain itu, DHE yang dikonversi ke mata uang rupiah akan mengurangi besaran kewajiban penempatan DHE, serta dapat digunakan untuk pembayaran pajak, royalti, dan dividen.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, rupiah masih dalam tren melemah terhadap dolar AS. Potensi resistance terdekat berada di level Rp16.470 per dolar AS, mengacu pada garis horizontal dari high candle 24 Juni 2024.

Sementara itu, support atau potensi penguatan lanjutan berada di level Rp16.230 per dolar AS, berdasarkan garis rata-rata 20 hari (Moving Average/MA 20 daily).