HARNAS.ID – Malam Budaya yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Buenos Aires dimaksudkan agar warga Argentina dapat mengenal lebih dekat budaya Indonesia.
“Malam budaya diadakan agar masyarakat internasional, melalui perwakilan diplomatiknya masing-masing, dan warga Argentina, dapat mengenal lebih dekat budaya Indonesia,” kata Duta Besar RI Niniek Kun Naryatie lewat keterangan tertulis, Sabtu (20/11/2021).
Apalagi, lanjut dia, Indonesia adalah negara yang memiliki beragam budaya yang unik, indah dan kaya.
Acara itu memeriahkan resepsi diplomatik pertama yang diselenggarakan KBRI Buenos Aires selama pandemi dan digelar untuk merayakan 65 tahun hubungan diplomatik RI-Argentina dan HUT Kemerdekaan ke-76 RI.
Menurut keterangan KBRI, Malam Budaya yang digelar di Teatro del Globo itu memukau sekitar 200 korps diplomatik dan warga Argentina dari berbagai latar belakang.
Aturan pemerintah setempat, yang mengizinkan kegiatan teater berlangsung dengan kapasitas 100 persen, membuat acara itu dapat digelar secara meriah.
Sejumlah pertunjukan budaya Indonesia ditampilkan dalam acara itu, di antaranya tari Leak dari Bali, tari Padangulan dari Banyuwangi, dan tari Lenggang Nyai dari Jakarta.
Pembawa tari-tarian adalah para staf KBRI dan keluarganya, serta warga setempat yang dilatih khusus oleh pelatih tari Alexander Riyanto.
Acara itu juga dimeriahkan oleh penampilan kelompok musik gamelan Sang Bagaskara, suguhan utama di Malam Budaya, yang memainkan sejumlah lagu tradisional Indonesia.
Natalia Ramirez Franco malam itu menjadi sinden. Natalia adalah gadis Argentina yang belajar sinden secara intensif selama dua tahun terakhir.
Untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia, KBRI juga mengajak diaspora dan sahabat Indonesia untuk mengenakan pakaian adat Indonesia dan menjadi Barisan Nusantara.
Mereka bertugas menyambut tamu dan mengenalkan busana yang mereka pakai kepada tamu undangan.
“Saya terkesima dengan keragaman budaya Indonesia yang ternyata masih sangat sedikit saya ketahui,” kata María Luz Ibarra yang mengenakan baju adat Minang.
“Hal yang paling saya suka adalah kostumnya, sangat rumit dan unik,” kata Fernando Nieto.
Resepsi diplomatik itu juga dimeriahkan dengan pameran foto 65 tahun hubungan diplomatik RI-Argentina. Salah satu foto menampilkan Presiden Soekarno saat berkunjung ke Argentina pada 1959.
Editor: Firli Yasya