Presiden Donald Trump menjabat tangan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, beberapa waktu lalu | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman global, setelah Pyongyang meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tak terlihat pada parade militer. Kemunculan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru selama parade akhir pekan di Korea Utara memikat banyak analis Barat.

Tetapi para pejabat di Korea Selatan jauh lebih prihatin dengan tampilan sistem roket peluncuran ganda (MLRS) baru dan rudal jarak pendek yang cepat dan dapat bermanuver yang akan ideal untuk menyerang target di Selatan. Sebelum memulai pertemuan dengan mitranya dari Korea Selatan di Pentagon, Esper menyatakan setuju bahwa program rudal nuklir dan balistik Korea Utara tetap menjadi ancaman serius.

“Terutama bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia. Amerika Serikat tetap berkomitmen pada keamanan Republik Korea,” kata Esper dikutip Antara, Kamis (15/10/2020).

Bagaimanapun, Korea Selatan dan Amerika Serikat harus menemukan cara yang lebih adil untuk membagi biaya pertahanan sehingga ada keadilan pada pembayar pajak Amerika. Presiden AS Donald Trump, yang memuji hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, berulang kali mengatakan Seoul harus membayar bagian yang lebih besar dari biaya pasukan militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan.

Sekitar 28.500 tentara Amerika dikerahkan di Korea Selatan, yang dianggap sebagai pencegah Pyongyang yang juga mengirimkan pesan ke China tentang pengaruh dan kemampuan AS di Asia. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa ada penurunan risiko ke Amerika Serikat dari Korea Utara karena kebijakan keterlibatan Trump.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini