Ilustrasi implementasi teknologi informasi | IST

HARNAS.ID-Kompetensi generasi milenial di Tanah Air perlu terus ditingkatkan. Salah satunya terkait bidang information technology (IT) atau teknologi informasi. Menurut Direktur Nurani Institute Indonesia Nurhidaya, aspek tersebut krusial guna menciptakan peluang bidang ekonomi seiring masa pandemi virus corona baru (COVID-19) yang belum berakhir.

“Itu menjadi tantangan para milenial,” kata Direktur Nurani Institute Nurhidaya saat membuka Pelatihan IT Milenial yang digelar Nurani Institute bekerja sama dengan Pusat Data Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui sistem pelatihan jarak jauh, Minggu (27/9/2020).

Nurhidaya menjelaskan, para milenial tidak bisa menutup mata terhadap dinamika IT. Pasalnya, sistem pembelajaran jarak jauh di sekolah maupun perguruan tinggi yang berlangsung saat ini juga berbasis IT imbas pandemi COVID-19.

Pelatihan IT Milenial melalui pelatihan jarak jauh digelar dua hari pada Minggu hingga Senin (28/9/2020) . Pelatihan menghadirkan Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie, Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Amar Ahmad, Pengembang Teknologi Pembelajaran Arief Darmawan, Founder Digitall ID & Klickmatch.com Hendri Setiawan, serta Direktur Ada Ide Iswar Ramadhan. Pada hari pertama, pelatihan dihadiri sedikitnya 146 orang peserta. Pelatihan pada Senin besok akan di antaranya menitikberatkan tentang pembuatan “Target yang diharapkan yaitu pelajar dan mahasiswa yan mengikuti pelatihan IT dapat mengoptimalkan dan meningkatkan kompetensi generasi milenial Indonesia,” ujar Nurhidaya.

Plt Kepala pusdatin Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie juga mengharapkan pelatihan IT milenial ini bisa terus digelar. Ia berterima kasih kepada Nurani Institute Indonesia dapat bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi pelajar dan mahasiswa Indonesia di masa pandemi COVID-19.

Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Amar Ahmad menegaskan, generasi milenial tidak bisa dipisahkan dari teknologi.  Menurut Amar, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, pemuda berusia 16 hingga 30 di Indonesia tahun sebanyak 64,19 juta jiwa. “Sementara data Indonesia Millennial Report 2019, jumlah pemuda milenial 63 juta menuju 80 juta,” kata Amar menambahkan. Amar pun mendorong pemuda di Tanah Air memiliki ketahanan kuat agar tidak tergoyahkan. “Pemuda yang diingankan agama dan bangsa adalah pemuda agresif,progresif, inovatif, produktif, dan solutif,” ujar Amar.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini