HARNAS.ID – Berpulangnya Anggota DPR Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong ke Sang Pencipta meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan kolega. Hal ini turut dirasakan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay.
Saleh meyakini banyak pihak yang juga kehilangan Ali Taher Parasong. Ia memandang sosok almarhum sebagai pembela umat.
“Kritik-kritiknya selalu tajam membela umat. Dia dikenal sangat rasional, humanis, dan humoris. Jamaah pengajiannya pun pasti akan sangat kehilangan,” kata Saleh dalam keterangannya kepada HARNAS.ID, Minggu (3/1/2020).
Ali Taher Parasong meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih, Jakarta, Minggu siang pukul 14.00 WIB. Menurut Saleh, dugaan awal Ali Taher terinfeksi COVID-19.
Lebih lanjut, Saleh menyebut, Ali Taher Parasong kelahiran 9 Februari 1961 asal Lamakera, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, merupakan seniornya baik di Pimpinan Pusat Muhammadiyah maupun PAN. Menurut dia, Ali Taher Parasong merupakan panutan di internal PAN. Pasalnya, selain jabatan di DPR, Ali Taher juga Ketua Mahkamah Partai PAN.
“Mari kita doakan semoga beliau husnul khatimah. Amal ibadahnya diterima Allah. Keluarga yang ditinggal diberi kesabaran dan ketabahan, amin,” ujar Anggota DPR Komisi IX DPR ini.
Sebelumnya, Saleh sempat menceritakan, putri almarhum sempat menelepon dirinya untuk minta dicarikan RS.
“Setelah bertanya ke teman-teman yang ada di kemenkes, kamar yang tersedia adalah di RS Fatmawati. Namun, pada saat itu juga, ada kabar bahwa RS Islam Cempaka Putih juga tersedia kamar kosong. Keluarganya meminta untuk dirawat di RS Islam Cempaka Putih,” kata Saleh.
Setelah enam hari menjalani perawatan, kondisi Ali Taher menurun. Puncaknya kemarin sore. Saturasinya sempat menyentuh angka 40 persen. Atas nasehat dokter yang merawat dan persetujuan keluarga, dipasang alat saluran pernafasan langsung ke paru-paru.
“Setelah dipasang, kami merasa senang. Saturasinya kembali normal. Bahkan menyentuh angka 80-90 persen. Ada tanda-tanda membaik. Bang Zulkifli Hasan, Ketua Umum kami, tadi pagi sempat bertelponan dengan beliau,” ungkap Saleh.
Namun beberapa saat setelah itu, kondisinya kembali menurun dan tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 13.00.
“Saturasinya makin turun. Drop hingga angka 33 persen. Akhirnya, pukul 14.00 beliau dipanggil Allah SWT.”
Editor: Aria Triyudha