Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay | DPR.GO.ID

HARNAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi inisiatif pemerintah yang mengagendakan vaksinasi COVID-19 dalam waktu dekat. Pemerintah pun sepatutnya melakukan sosialisasi secara luas. Pasalnya, masih banyak di antara masyarakat yang belum memahami sepenuhnya program vaksinasi ini.

“Sosialisasi sangat perlu. Bisa dilakukan oleh jaringan pemerintah sampai ke tingkat desa. Ada juga puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) yang bisa dimanfaatkan. Tentu bisa juga memanfaatkan rumah-rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Saleh dalam keterangannya, Senin (4/1/2021).

Saleh menjelaskan, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam sosialisasi. Aspek krusial terkait mutu, manfaat, dan keamanan vaksin. Ini menjadi hal penting yang akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk ikut vaksinasi. 

Kedua, teknis pelaksanaan vaksinasi. “Jika dibutuhkan dua kali vaksinasi, perlu dijelaskan kapan keduanya dilakukan? Apakah bersamaan, atau diselingi waktu tertentu,” ujar Saleh menyarankan.

Ketiga, kata Ketua Fraksi PAN DPR ini melanjutkan, pemerintah juga perlu menjelaskan soal kehalalan vaksin. Faktor kehalalan ini sering sekali menjadi perdebatan di masyarakat. Untuk menghindari polemik, sebaiknya persoalan ini harus dijelaskan terlebih dahulu.

“Keempat, pemerintah diminta juga menyosialisasikan hal-hal yang terkait dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Jika terjadi KIPI, hal apa saja yang perlu dilakukan. Sebab, respon orang per orang bisa saja berbeda terhadap vaksin yang masuk ke tubuhnya. Walaupun ini sifatnya sangat medik, tetapi masyarakat perlu diberitahu terkait hal ini,” kata Saleh memaparkan.

Sosialisasi yang disebutkan di atas, dinilai sebagai salah satu kunci kesuksesan program vaksinasi. Tidak mudah melakukan vaksinasi bagi 181,5 juta warga negara Indonesia.

“Pasti akan banyak problem di sana sini. Itu yang perlu diantisipasi sejak awal sebelum program vaksinasi ini dijalankan,” ujar Saleh menegaskan.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini