HARNAS.ID – Literasi masyarakat di bidang kesehatan dapat berkembang seiring upaya transformasi teknologi yang kini gencar dilakukan baik pemerintah maupun pihak swasta.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril berharap, literasi masyarakat di bidang kesehatan muncul dengan sistem transformasi teknologi kesehatan.
“Dengan begitu, masyarakat bisa lebih pintar,” kata Syahril di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Menurut Syahril, kehadiran berbagai platform digital harus mampu memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, dengan memberikan informasi yang kredibel dan menyingkirkan informasi-informasi palsu atau hoax.
Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti senada. Menurut dia, manfaat teknologi bukan hanya sebagai jembatan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan konsultasi kesehatan tanpa bertemu dokter secara langsung, tapi juga harus bisa menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan.
“Bagaimana kita harus menggalakkan promosi melalui para expert atau ahli agar orang yakin bahwa informasi yang disampaikan benar. Jadi mereka bisa terus sehat karena tahu cara untuk mencegah (penyakit),” ujar Lies.
“Sebagai contoh, bagaimana sih sakit jantung itu mulai dari mencegahnya. Lalu kalau sudah sakit, mesti diapakan. Kalau sudah sembuh, harus bagaimana. Apakah penyakit gula harus dicegah sejak dini?” tuturnya.
Penyebaran informasi kesehatan melalui platform digital juga sangat memungkinkan masyarakat mendapatkan pembelajaran yang berlangsung terus menerus karena kemudahan aksesnya.
Lies mengapresiasi platform digital yang telah berupaya meningkatkan literasi masyarakat di bidang kesehatan, dengan menggandeng sumber-sumber informasi yang akurat dan terpercaya termasuk RS Pemerintah seperti RSCM dan RS swasta lainnya.
“Kami sangat berterima kasih. Kita sangat ingin menerjemahkan keinginan untuk Recover Together, Recover Stronger. Kita ingin kita semua sehat dengan informasi yang benar yang dapat diakses lewat platform ini,” kata Lies.
Editor: Firli Yasya