Harnas.id, Bogor – Menjalani hubungan intim dalam pernikahan bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga merupakan ibadah yang dapat mendatangkan pahala jika dilakukan dengan cara yang benar sesuai ajaran Islam.
Berikut ini panduan bagi suami istri tentang cara berhubungan intim yang baik dan benar menurut Islam.
1. Niat dan Doa Sebelum Berhubungan
Sebelum melakukan hubungan intim, penting bagi suami istri untuk memulai dengan niat yang baik. Niatkan hubungan tersebut sebagai bentuk ibadah dan pemenuhan hak pasangan.
Rasulullah SAW juga mengajarkan agar memulai dengan doa:
“Bismillah, Allahumma jannibnash-shaitaan wa jannibish-shaitana ma razaqtana.”
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa ini bertujuan untuk memohon perlindungan dari godaan setan dan berharap agar hubungan tersebut diridhoi oleh Allah SWT.
2. Membangun Komunikasi yang Baik
Dalam Islam, suami istri dianjurkan untuk saling terbuka dan membangun komunikasi yang baik sebelum dan selama berhubungan intim. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan bersama. Komunikasi yang baik juga dapat menguatkan hubungan emosional antara suami istri.
3. Memulai dengan Lembut dan Mesra
Sebelum memasuki hubungan intim, suami istri dianjurkan untuk memulai dengan kelembutan dan kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang menggauli betina, tetapi hendaklah ada pendahuluan berupa ciuman dan kata-kata yang mesra” (HR. Tirmidzi). Pendahuluan yang mesra akan meningkatkan keharmonisan dalam hubungan.
4. Memperhatikan Kesehatan dan Kebersihan
Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan, terutama dalam hal berhubungan intim. Suami istri harus menjaga kebersihan diri sebelum dan setelah berhubungan. Mandi junub setelah berhubungan intim adalah wajib untuk menghilangkan hadas besar dan menjaga kesucian.
5. Melakukan dengan Kesepakatan dan Tanpa Paksaan
Islam mengajarkan bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan penuh kerelaan dan kesepakatan dari kedua belah pihak. Paksaan dalam berhubungan intim sangat dilarang dalam Islam. Suami istri harus saling menghargai dan memastikan kenyamanan masing-masing.
6. Menghindari Waktu dan Tempat yang Tidak Tepat
Islam memberikan pedoman waktu dan tempat yang baik untuk berhubungan intim. Misalnya, dianjurkan untuk tidak berhubungan intim saat istri sedang haid atau nifas. Selain itu, pastikan tempatnya tertutup dan jauh dari pandangan orang lain untuk menjaga kehormatan.
7. Mengakhiri dengan Doa
Setelah selesai, suami istri disunnahkan untuk berdoa agar Allah memberikan keberkahan dari hubungan tersebut dan melindungi dari godaan setan. Doa setelah berhubungan intim ini dapat meningkatkan rasa syukur dan keimanan.
Berhubungan intim dalam Islam bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga tentang saling memberikan kebahagiaan, memperkuat ikatan emosional, dan menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan suami istri dapat menjalani hubungan yang harmonis, penuh cinta, dan mendapat ridho Allah SWT.
Editor : IJS