
Harnas.id, CIBUBUR – Nyeri hebat di pinggang atau perut bagian samping yang datang tiba-tiba dan menjalar ke selangkangan bisa jadi bukan sekadar keluhan biasa. Kondisi tersebut bisa mengindikasikan adanya batu saluran kemih—masalah kesehatan yang umum namun sering kali terabaikan.
Menurut dr. Diki Arma Duha, Sp.U, Spesialis Urologi Eka Hospital Cibubur, batu saluran kemih terbentuk dari endapan mineral dan garam yang mengeras di dalam ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra.
“Ukuran batu bisa sangat bervariasi, dan meskipun yang kecil kadang keluar dengan sendirinya, batu berukuran besar bisa menimbulkan nyeri luar biasa hingga gangguan serius,” jelas dr. Diki.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terbentuknya batu saluran kemih antara lain adalah kurang minum air putih, pola makan tinggi protein hewani dan garam, obesitas, riwayat keluarga, serta kondisi medis tertentu seperti infeksi saluran kemih berulang.
Gejala batu saluran kemih tidak hanya berupa nyeri, tetapi juga dapat disertai urine berdarah, mual muntah, demam, dan gangguan saat buang air kecil. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami keluhan serupa.
Penanganan batu saluran kemih bergantung pada ukuran dan letak batu. Untuk batu berukuran kecil, dokter biasanya menyarankan pendekatan konservatif, seperti memperbanyak minum air putih, pemberian obat pereda nyeri, serta pemantauan berkala. Namun, jika batu berukuran besar atau menimbulkan penyumbatan dan infeksi, maka diperlukan tindakan medis lebih lanjut.
Beberapa prosedur yang tersedia di Eka Hospital Cibubur meliputi:
-
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL): Menghancurkan batu dengan gelombang kejut dari luar tubuh.
-
Ureteroskopi (URS): Mengangkat atau memecah batu menggunakan selang kecil berkamera melalui uretra.
-
Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL): Tindakan bedah minimal invasif untuk mengangkat batu besar dari ginjal.
Langkah pencegahan terbaik untuk menghindari pembentukan batu saluran kemih adalah dengan menjaga hidrasi tubuh, mengatur pola makan, dan melakukan pemeriksaan rutin terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal.
“Hindari konsumsi garam dan protein berlebih, serta perbanyak air putih agar urine tetap encer,” saran dr. Diki.
Editor: IJS