Logo PON Papua | IST

HARNAS.ID – Pemerintah akan mencontoh sistem yang diterapkan dalam Olimpiade Tokyo 2021 untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

“Sistem ini maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan dan dari pertandingan kembali ke penginapan. Mudah-mudahan panitia dari KONI Pusat bisa meniru itu,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Amali menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai persiapan PON XX dan Pekan Paralimpiade Nasional XVI (Peparnas) di Papua.

“Datang ke sana untuk bertanding, bukan untuk jalan-jalan. Jadi datang, tiba itu akan dites lagi oleh panitia sebagaimana yang kita sudah lakukan. Kita sudah berpengalaman walaupun ‘single event’ untuk sepak bola dan bola basket dan sukses,” ujar Amali.

Amali menilai bahwa sistem gelembung (bubble) tersebut menjadi sistem yang paling aman untuk PON XX Papua.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan, Olimpiade Tokyo dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Olimpiade Tokyo pelaksanaannya juga akan jadi rujukan PON XX di Papua. Sisa waktu yang masih ada kita harap program PPKM bisa menekan COVID-19 di seluruh wilayah dan Presiden akan memberi waktu sampai September, asalkan kita mematuhi protokol kesehatan saya yakin PON nanti akan berjalan sesuai rencana,” kata Marciano.

Meski peserta PON XX wajib di vaksin dan tes COVID-19, Kemenpora juga menyiapkan langkah-langkah bila ada atlet, pelatih maupun ofisial terpapar COVID-19. Berdasarkan pengalaman atlet yang terkena COVID-19 selain mereka sudah di vaksin, daya tahan tubuhnya juga bagus sehingga bisa ‘recovery’ dalam 3-4 hari.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pihaknya akan mempersiapkan tempat isolasi bagi atlet, pelatih maupun ofisial yang terpapar COVID-19.

“Kalau ada yang terpapar, para atlet atau ofisial, di Papua memang baru ada RS COVID-19 di Biak, maka kami akan mempersiapkan, mengantisipasi dulu untuk tempat isolasi. Kami sudah siapkan materialnya tapi begitu diputuskan untuk dibangun, kita bawa dengan hercules ke sana,” kata Basuki.

PON XX di Papua akan berlangsung pada tanggal 2-15 Oktober 2021. Setelahnya akan dilanjutkan dengan ajang Peparnas XVI di tempat yang sama pada 2-15 November 2021.

Untuk PON XX, pertandingan akan dilaksanakan di 4 klaster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke dan akan mempertandingkan 37 cabang olahraga yang melibatkan setidaknya 6.400 atlet dan 3.500 ofisial.

Sementara pelaksanaan Peparnas XVI akan digelar di dua tempat yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan menggunakan arena yang sebelumnya digunakan untuk PON dan akan mempertandingkan 12 cabang olahraga yang diikuti oleh 1.935 atlet serta melibatkan 740 offisial.

Editor: Firli Yasya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini