Harnas.id, Jakarta – Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli, mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah melakukan komunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI-P. Komunikasi tersebut dilakukan dengan saling mengirimkan utusan.
“Komunikasi antara Ibu Megawati dan Pak Prabowo itu sudah terjalin jauh sebelumnya terkait rencana perayaan HUT PDI Perjuangan,” kata Guntur Romli dalam dialog di program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (14/1/2025).
Guntur menjelaskan bahwa awalnya HUT PDI-P direncanakan digelar secara besar-besaran di Jakarta dengan mengundang Presiden Prabowo. Namun, rencana tersebut berubah menjadi acara sederhana yang hanya diikuti oleh internal partai.
“Tadinya acara besar ini akan diadakan di Jakarta, termasuk dengan rencana mengundang Presiden. Tapi kemudian acara diputuskan lebih sederhana dan hanya bersifat internal,” jelas Guntur.
Guntur juga menegaskan bahwa meski PDI-P memilih posisi di luar pemerintahan pasca-Pilpres 2024, partai ini tetap menjadi mitra strategis pemerintahan Presiden Prabowo.
“PDI Perjuangan ingin menjadi kekuatan penyeimbang. Dalam sistem presidensial, tidak ada istilah oposisi dan koalisi. Pilihannya adalah berada di dalam atau di luar pemerintahan,” ujarnya.
Menurut Guntur, pilihan politik PDI-P untuk berada di luar pemerintahan tidak berarti menjadi oposisi. “Meski berbeda pilihan politik pada Pilpres 2024, Ibu Megawati menegaskan bahwa PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan atas dasar pilihan, tapi itu bukan oposisi,” pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, Guntur Romli memastikan bahwa hubungan antara PDI-P dan pemerintahan tetap harmonis dan konstruktif, meski berada di luar lingkaran kekuasaan.