Almarhum Brigadir J | IST

HARNAS.ID – Laboratorium Survei Indonesia (LSI) melakukan survei tentang opini publik terhadap Polri terkait penanganan kasus tewasnya Brigadir J. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin menilai, hasil survei LSI bukti bahwa masyarakat masih percaya kepada Polri dalam penanganan kasus tewasnya  Brigadir J.

Ujang menyampaikan, bahwa dengan adanya hasil survei LSI ini menjadikan bahwa Polri yang di pimpin Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja dengan transparan dan tidak ada yang ditutupi sehingga saat ini waktunya Polri membuktikan ke masyarakat. 

“Saya melihat hasil survei LSI membuktikan bahwa masyarakat masih percaya kepada Polri dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Cs,” kata Ujang kepada awak media, Selasa (23/8/2022).

Ujang menilai bahwa hasil survei LSI telah memperlihatkan bahwa Polri telah bekerja dengan baik dan tidak pandang bulu.

Selain itu,  kata dia dengan munculnya hasil survei LSI, maka Polri harus menjadi tambah kuat untuk membongkar kasus tewasnya Brigadir J tanpa pandang bulu termasuk oknum-oknum perwira yang terlibat dalam kasus itu. 

“Adanya survei ini, bisa menjadikan Polri bekerja untuk giat lagi dan transparan, kita beri dukungan untuk Polri hingga kasus ini tuntas,” bebernya. 

Ujang juga menambahkan bahwa, Polri telah bekerja keras dan telah terbuka saat ini dalam mengusut hingga tuntas kasus tewasnya Brigadir J yang dilakukan Mantan Kadiv Propam  Irjen Pol Ferdy Sambo Cs. 

Sementara itu, Albertus Dino S.Phil, Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mengatakan, kasus Kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdi Sambo sangatlah menarik perhatian masyarakat Indonesia baik didalam negeri maupun luar negeri hingga Presiden Jokowi dan hingga media media di luar negeri pun ikut memberitakan, tentu saja sangat menarik untuk dilakukan penelitian terkait suara masyarakat Indonesia terkait kinerja Polri dan Kapolri dalam penanganan kasus tersebut 

“Oleh karena itu Laboratorium Suara Indonesia melakukan penelitian terkait hal tersebut untuk mengukur persepsi dan opini publik terkait kinerja Polri dan Kapolri dalam penanganan kasus tersebut,” kata Albertus Dino. 

Albertus menjelaskan, adapun penelitian dilakukan dengan metode survei jajak pendapat masyarakat yang melibatkan 1930 responden di 34 provinsi di indonesia, hasil survei ini memiliki tingkat Kepercayaan 95 persen dan Margin of Error sebesar -/+ 2,24 persen , Survei Jajak Pendapat ini dimulai sejak 13 sd 21 Agustus 2022.

Hasil Temuan Survei LSI

Albertus menyebutkam, temuan hasil survei menunjukan bahwa sebanyak 70,2 persen publik mengetahui peristiwa tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdi Sambo dan sebanyak 22,9 persen tidak mengetahui peristiwa tersebut dan sebanyak 6,9 persen tidak menjawab. 

Bahkan hasil survei ini juga menunjukan bahwa dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Sambo, sebanyak 72,7 persen publik menilai bahwa Polri sudah prediktif dimana mampu melaksanakan tugas penyelidikan secara cepat dan tepat walaupun ada  gerakan awal oleh sekelompok petugas Polri yang akan mengaburkan peristiwa tewasnya Brigadir J, dan sebanyak 20,9 persen publik mengatakan bahwa Polri tidak prediktif dalam melakukan penyelidikan dan pengungkapan kasus tersebut serta lambat. dan sebanyak 6,4 persen tidak memberikan jawaban. 

Dia menjelaskan, bahwa hasil temuan survei didapati bahwa sebanyak 89,4 persen menilai Kapolri yang sangat tegas dan tidak ragu untuk menindak tegas para oknum anggota polisi yang   mencoba  untuk menghalangi-halangi pengungkapan dari kasus Brigadir J dan sebanyak 4,3 persen menilai Kapolri kurang tegas dan ragu dalam mengambil tindakan dalam kasus Brigadir J. kemudian sebanyak 6,3 persen tidak menjawab. 

Namun,terkait soliditas internal dalam kasus Brigadir J, publik menilai bahwa tingkat soliditas internal di tubuh Polri dalam kasus Brigadir J sangat solid untuk mengungkap kasus ini dan ini tercermin dari jawaban publik sebanyak 70,7 persen menyatakan internal Polri sangat solid dan kompak dalam mengungkap kasus tersebut.

Sedangakan sebanyak 20,9 persen dalam kasus Brigadir J soliditas internal Polri terkesan tidak solid dan masih terlihat ewu pakewuh karena yang terlibat dalam kasus ini adalah salah satu jajaran petinggi polri. dan sebanyak 8,4 persen tidak menjawab. 

Menurut dia,  hasil temuan survei menyatakan bahwa dalam penegakan hukum yang dijalankan Polri dan Kapolri dalam kasus Brigadir J pubilk menilai bahwa sebanyak  79,2 persen responden menyatakan Polri dan Kapolri  Sangat berkeadilan (adil merata, tidak pandang bulu dalam pengungkapan kasus Brigadir J dan 17,2 persen menyatakan Belum berkeadilan dalam mengungkap kasus Brigadir J dan sebanyak 3,6 persen tidak menjawab. 

Selain itu, dalam temuan survei sebanyak 80,9 persen responden menilai bahwa dalam kasus Brigadir J Polri sudah cepat tanggap dan proaktif dalam merespon kegudahan dan protes masyarakat ada ketidak beresin dalam awal awal kasus Brigadir J terkuak di media media dan sebanyak 16,7 persen responden menyatakan bahwa kurang tanggap dan proaktif dalam kasus Brigadir J dan sebanyak 2,4 persen tidak menjawab. 

Terkait tingkat kepuasan publik dalam penanganan Kasus Brigadir J oleh Polri dan Kebijakan Kapolri dalam mengungkap kasus Brigadir J, Sebanyak 27,8 persen responden atau yang mewakili publik dalam survei ini menyatakan sangat puas, dan sebanyak 50,4 persen responden menyatakan puas, sedangakan sebanyak 12,2 persen responden sangat tidak puas dan sebanyak 7,1 persen tidak puas dan sebanyak 2,5 persen tidak menjawab.

Editor: Firli Yasya