HARNAS.ID – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu mengubah pola pikir agar dapat bersaing di pasar global. Menurut Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto, upaya memperkuat UMKM dibutuhkan karena menjadi salah satu strategi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Hal itu sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu, seluruh pihak patut mendukung langkah tersebut.
“Kita bisa memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi negara. Salah satu cara yang perlu kita optimalkan adalah strategi penguatan UMKM,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Penguatan UMKM merupakan salah satu hal penting yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda). Terlebih sektor UMKM mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi tetap positif. Hal ini seperti yang dialami Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Padahal saat itu, hampir semua daerah di Indonesia pertumbuhan ekonominya minus.“Kenapa pertumbuhan DIY masih positif? Salah satunya karena UMKM di sana kuat yang bisa menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemda dalam memperkuat UMKM yaitu dengan menerapkan strategi pentahelix. Strategi ini dinilai mampu mendukung UMKM karena melibatkan banyak pihak. Kerja sama tersebut diperlukan agar UMKM mampu bersaing di pasar nasional maupun global.
Eko juga mengimbau kepada seluruh pihak agar menjadi konsumen yang militan terhadap berbagai produk dalam negeri.“Penting setiap dari kita merasa bangga terhadap produk dalam negeri buatan Indonesia, kita perlu tularkan sikap militan tersebut pada setiap kesempatan,” kata Eko Prasetyanto.
Ketua Tim Kajian BSKDN Aang Prasetyo, mengatakan penelitian yang dilakukan pihaknya menyimpulkan adanya tiga instrumen utama dalam meningkatkan UMKM, yakni perlunya membangun daya saing UMKM, penyusunan strategi penguatan UMKM, serta dukungan Pemda dalam mengatasi persoalan yang dihadapi para pelaku UMKM.
“Selama ini sejumlah pemda menjawab persoalan UMKM dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan, pembangunan sarana dan prasarana (sapras) serta membantu atau memfasilitasi sertifikasi halal,” katanya.
Editor: Firli Yasya