HARNAS.ID – Sebuah perahu yang membawa empat nelayan asal Desa Ujunggagak, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan di perairan Jonggor Pandan, Selatan Pulau Nusakambangan. Kecelakaan laut tersebut terjadi, Jumat (5/2/2021) sekitar pukul 05.30 WIB.
“Berdasarkan informasi, kecelakaan itu mengakibatkan seorang nelayan tenggelam serta tiga lainnya selamat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, keempat nelayan yang menjadi korban kecelakaan tersebut berasal dari Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.
Terkait dengan informasi tersebut, dia mengatakan bahwa pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas Cilacap ke lokasi kejadian untuk bergabung dengan potensi SAR lainnya guna mencari dan menolong korban yang hilang akibat tenggelam.
Selain di perairan Jonggor Pandan, pihaknya saat sekarang juga sedang menggelar dua operasi SAR, yakni di Sungai Serayu, Kabupaten Cilacap, dan perairan Segara Anakan, Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut.
Dalam hal ini, operasi SAR di Sungai Serayu ditujukan untuk mencari seorang pekerja atas nama Jamal (35), warga Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang terjatuh dan tenggelam saat melakukan pengeboran di bawah jembatan kereta api pada hari Minggu (31/1/2021).
Operasi SAR di Desa Panikel, kata dia, untuk mencari seorang korban atas nama Asep (17), warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang hilang akibat tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya mengalami kecelakaan pada hari Kamis (4/2).
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum Kecamatan Kampung Laut Haryanto dikutip Antara menyebut, keempat nelayan asal Desa Ujunggagak yang mengalami kecelakaan di perairan Jonggor Pandan, selatan Pulau Nusakambangan, terdiri atas Erik Supriyanto (47), Sunarto (43), Warsono (30), dan Indra (22).
“Keempat nelayan itu pergi melaut untuk menarik jaring yang telah mereka pasang di sekitar Jonggor Pandan,” katanya.
Akan tetapi, ketika sedang menarik jaring, kata dia, tiba-tiba datang gelombang tinggi dan langsung menghantam perahu yang mereka tumpangi hingga badan perahunya pecah.
Setelah sempat tergulung bersama gelombang, tiga nelayan yang terdiri atas Sunarto, Warsono, dan Indra berhasil menyelamatkan diri serta ditolong oleh nelayan lainnya.
“Sementara korban atas nama Erik Supriyanto hingga saat ini belum ditemukan, masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan di bawah koordinasi Basarnas Cilacap,” katanya.
Menurut dia, tiga nelayan yang selamat itu dalam kondisi sehat meskipun ada sedikit luka akibat terbentur batu karang.
“Nelayan Sunarto harus dibawa ke Puskesmas Kampung Laut untuk mendapatkan perawatan, sedangkan dua rekannya telah dipulangkan ke rumah masing-masing,” katanya.
Terkait dengan kecelakaan perahu di Desa Panikel, Haryanto mengatakan bahwa tim Basarnas Cilacap bersama potensi SAR lainnya hingga saat ini masih mencari korban atas nama Asep (17).
Kecelakaan perahu di Desa Panikel tersebut terjadi pada hari Kamis (4/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Perahu tersebut diketahui membawa empat penumpang dari Jembatan Kali Jaga, Karangbawang, Desa Kawunganten, Kecamatan Kawunganten, dengan tujuan Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut.
Saat melintas di jembatan miring, Cibereum, Desa Panikel, perahu tersebut tersangkut dan oleng hingga akhirnya tenggelam. Sesaat setelah kejadian, dua penumpang perahu yang diketahui bernama Kaswin dan Iwang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan dua penumpang lainnya tenggelam.
Dua korban tenggelam terdiri atas Carmi (90), warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan Asep (17), warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Setelah dilakukan pencarian, korban atas nama Carmi berhasil ditemukan pada hari Kamis (4/2/2021), pukul 16.30 WIB, sedangkan Asep masih dalam pencarian hingga saat ini.
Editor: Ridwan Maulana