Harnas.id, Lampung – Hujan lebat yang mengguyur Provinsi Lampung pada Jumat (17/1/2025) memicu banjir besar di enam kabupaten/kota. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung melaporkan daerah terdampak meliputi Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Pesisir Barat.
Analis Bencana BPBD Lampung, Wahyu Hidayat, menjelaskan lokasi-lokasi yang dilanda banjir. Beberapa wilayah di Bandar Lampung seperti Way Halim, Sumur Putri, hingga Rajabasa Nunyai terendam air. Di Lampung Tengah, banjir terjadi di Kecamatan Bekri dan Bumi Ratu Nuban. Sementara di Lampung Timur, Kecamatan Way Bungur, Sekampung Udik, dan Sukadana menjadi titik terdampak parah.
Di Pesawaran, Desa Sukaraja Lempasing di Kecamatan Padang Cermin serta sejumlah desa di Kecamatan Kedondong terendam banjir. Sedangkan di Lampung Selatan, Desa Sinar Ogan dan Desa Titiwangi menjadi perhatian. Di Pesisir Barat, banjir melanda Kecamatan Karya Penggawa, termasuk Pekon Laay dan Pemangku Penyabungan.
Musibah ini juga merenggut korban jiwa. Seorang warga di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat banjir. Selain itu, satu orang dilaporkan hilang, dan ratusan rumah mengalami kerusakan.
Seorang warga Cikaung, Kecamatan Panjang, Ramdani Deni, menyampaikan kesedihannya.
“Air datang begitu cepat. Rumah kami terendam hingga setinggi pinggang. Banyak barang-barang yang tidak bisa diselamatkan,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah segera memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan tempat pengungsian yang layak.
BPBD Provinsi Lampung mengerahkan tim evakuasi untuk membantu warga terdampak. Wakhidi mengatakan, “Kami terus memantau kondisi di lapangan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban, pendistribusian bantuan, dan upaya mencegah banjir susulan. Warga diminta tetap waspada karena curah hujan diperkirakan tinggi hingga beberapa hari ke depan.”
Selain bantuan logistik, warga berharap perbaikan infrastruktur dilakukan agar banjir serupa dapat dicegah.
“Pemerintah perlu memperhatikan saluran air dan memperbaiki wilayah rawan banjir,” tambah Wakhidi.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait dalam menghadapi dampak perubahan cuaca ekstrem.