BMKG: Waspada Siklon Tropis 98S  

Foto: Ilustrasi Istimewa

JAKARTA, Harnas.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan himbauan kepada warga di wilayah yang berpeluang terdampak kehadiran bibit Siklon Tropis 98S untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi dampak hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Bibit Siklon Tropis 98S sendiri, saat ini terpantau berada di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Bibit Siklon Tropis 98S itu terletak sekitar 10,2 derajat lintang selatan dan 129,1 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 mb bergerak ke arah barat daya.

“Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 98S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 sampai 36 jam ke depan dalam kategori tinggi,” demikian keterangan resmi BMKG yang dikutip Minggu (9/4/2023).

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan masyarakat perlu mewaspadai terjadinya potensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia selama masa arus mudik lebaran. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers “Antisipasi Dampak Peningkatan Intensitas Bibit Siklon 98S dan 90W di Indonesia”.

“Untuk periode angkutan lebaran arus mudik 2023, yang perlu diwaspadai hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat ini yang warna-warna merah, itu di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua,“ ujarnya.

Selain itu, beberapa wilayah juga diperkirakan akan mengalami hujan yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan juga Papua.

Sementara Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo juga meminta masyarakat yang akan mudik melalui jalur laut agar mewaspadai adanya gelombang tinggi. “Perlu waspada untuk menghindari pelayaran di sekitar perairan sebelah barat Sumatra, sebelah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, ini harus dihindari, juga di sebelah utara Papua juga harus dihindari, untuk tidak dipakai atau digunakan untuk aktivitas pelayaran atau diupayakan untuk dihindari,“ ujarnya.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penundaan aktivitas pelayaran akibat adanya cuaca hujan yang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

“Ini sebagian besar pelabuhan di Indonesia ini berpotensi terjadi hujan, otomatis ini perlu kewaspadaan tersendiri atau adaptasi tersendiri untuk para pemudik yang mau beraktivitas mudik melalui jalur laut,“ kata Eko.

Dia juga menambahkan BMKG akan terus memberikan informasi cuaca dan ketinggian gelombang sehingga masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca terkini sebelum berlayar.

Diketahui, dalam 24 jam ke depan, fenomena Siklon Tropis 98S bisa  memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia mulai dari angin kencang hingga potensi hutan sedang sampai lebat.

BMKG memprakirakan hujan sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sedangkan, angin kencang berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Gelombang laut tinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter diprakirakan terjadi di Perairan Kepulauan Selayar, perairan Kepulauan Baubau, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Flores, perairan Kupang hingga Pulau Rotte, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu.

Lalu di Selat Ombai, Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Ambon, Laut Seram, perairan Fakfak dan Kaimana, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Adapun gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di Laut Banda, perairan Kepulauan Semata – Kepulauan Letti – Kepulauan Babar – Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian barat. (PB/*)