Gegara Macet Parah, Warga Meninggal di Ambulan

Foto: Istimewa

JAMBI, Harnas.id – Seorang warga yang tengah sakit dan akan dibawa menuju Rumah Sakit (RS) meninggal dunia di dalam ambulan. Ironisnya, hal ini terjadi lantaran jalan nasional, Simpang Tembesi, Kabupaten Batanghari macet parah dan sudah berlangsung 22 jam.

Mirisnya lagi, dari informasi yang diperoleh, tak ada petugas yang berjaga di lokasi. Padahal, antrian kendaraan sudah mengular hingga 15 kilometer. Parahnya, kondisi ini diakui sejumlah sopir, khususnya kendaraan berat, memang sudah sering terjadi namun tak pernah ada solusi.

“Waktu untuk anak dan istri yang memang tergadai kalau sudah macet. Kami sopir ini punya jadwal ya, hari ini dan jam sekian misalnya kami harus sudah berangkat, kalau macet, tentu tidak ada lagi waktu istirahat di rumah,” kata pria yang akrab disapa Wawan, Rabu (1/3/2023).

Kerugian terbesar bagi Wawan adalah hilangnya waktu bersama keluarga. Selanjutnya duit jalan yang sering minus, sehingga membuatnya merogoh kocek sendiri.

“Kalau uang jalan habis, mau tidak mau pakai uang sendiri. Itu artinya setoran bulanan untuk di rumah, ya berkurang,” keluhnya.

Sementara, Rendi selaku sopir truk batu bara mengaku kerap menjadi sasaran kemarahan masyarakat.

“Kalau sudah macet lebih dari 12 jam, apalagi sudah lebih sehari semalam, kami sopir batu bara ini kadang yang disalah-salahkan masyarakat, disebut biang kemacetan,” ujar Rendi.

Dia pun berharap pemerintah menerapkan sistem kuota dan jadwal setiap angkutan batu bara. Sehingga waktu tempuh tidak memakan waktu 3 hingga 5 hari di jalanan.

“Masih ada lah sisa uang jalan untuk supir walau macet-macet begini. Tapi nominalnya sudah kecil. Sementara harga-harga barang terus tinggi,” kata dia. (PB/*)