Perbaiki Drainase 2,4 Kilo Secara Swadaya, Desa Pancawati Sumbang PAD 42 Miliar

 

Harnas.id, Bogor – Merasa dianak tiri kan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, pengusaha pariwisata dan warga di Desa Pancawati Kecamatan Caringin, akhirnya melakukan perbaikan drainase jalan sepanjang kurang lebih 2,4 kilometer yang dimulai dari Kampung Ciherang Satim hingga Cipare dengan cara swadaya.

Maman Madom, pengusaha pariwisata Puncak Halimun Camp di Desa Pancawati menganggap, Pemkab Bogor terkesan melakukan pembiaran terhadap kerusakan jalan Pancawati. Padahal, jalan Pancawati dilakukan pembangunan dari tahun 2011 silam, yang artinya sudah 13 tahun lalu hingga saat ini belum ada lagi pembangunan.

“Jadi saya ingin tanya ke Pemkab Bogor, warga Pancawati punya salah apa dan kenapa seperti di anak tiri kan dengan membiarkan kondisi jalan rusak parah tanpa dilakukan perbaikan,” kata pria asli warga pribumi Desa Pancawati tersebut, saat mengawal proses pembongkaran bangunan warung sembako milik warga yang berdiri di bahu Jalan Pancawati di Kampung Cipare, kepada wartawan, Rabu (20/3).

Menurutnya, pembangunan drainase jalan yang dilakukan warga bersama para pengusaha pariwisata Pancawati ini, sebagai bentuk bukti pengorbanan semua pihak yang ada di Desa Pancawati agar jalan rusak tersebut segera dilakukan perbaikan oleh Pemkab Bogor.

“Kami sudah membantu pemerintah dengan membongkar semua bangunan-bangunan milik warga yang dinilai menutup saluran atau drainase jalan,” ujar Madom panggilan singkat warga yang merupakan tokoh masyarakat di Desa Pancawati.

Madom pun menegaskan, warga bersama semua pengusaha wisata bersepakat agar perbaikan Jalan Pancawati yang tahun 2024 akan dilaksanakan Pemkab Bogor, dikerjakan secara full atau sampai batas lokasi antara jalan milik Kabupaten Bogor dengan jalan desa, yakni hingga pintu gerbang menuju kawasan wisata Daong.

“Dan kami tidak mau saat dilakukan pembangunan hanya dikerjakan sepotong. Atau tidak sampai selesai ke lokasi jalan milik Kabupaten Bogor,” tegasnya.

Madom mengungkapkan, keinginannya agar perbaikan jalan rusak di Pancawati sampai tuntas di tahun ini, bukan tanpa alasan. Sebab, keberadaan pariwisata di Desa Pancawati, sudah membantu pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor yang setiap tahunnya mencapai 42 miliar.

“Wajar saja kalau kami menuntut perbaikan jalan Pancawati harus tuntas sampai ujung batas jalan. Toh selam ini kami pelaku usaha di Desa Pancawati sudah memberikan kontribusi juga kepada Pemkab Bogor dengan menyumbangkan PAD,” paparnya.

Ditempat yang sama, Utay (43) warga Pancawati mengaku ikhlas dan rela setelah toko sembako miliknya harus dibongkar karena berada di bahu jalan. Pembongkaran itu, kata dia lagi, agar proses pembuatan saluran drainase yang saat ini sedang dilakukan berjalan sesuai tujuan.

“Tidak apa-apa toko saya dibongkar dalam proses pembuatan saluran drainase agar kerusakan jalan tidak semakin parah. Pengorbanan ini, harusnya menjadi perhatian Pemkab Bogor agar jalan segera diperbaiki secara keseluruhan sampai ujung jalan milik desa,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, selama ini sudah puluhan warga yang menderita akibat mengalami kecelakaan karena disebabkan rusaknya jalan terlebih saat musim hujan, luka yang dialami dari patah tulang hingga harus mendapatkan perawatan di UGD.

“Kami mendesak agar perbaikan dilakukan sepanjang jalan yang rusak (2,4 kilometer,red), jangan hanya sebagian dengan alasan akan diperbaiki lagi tahun berikutnya. Sudah puluhan warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan rusak, apa harus menunggu dulu ada yang meninggal baru jalan ini diperbaiki?,” kesalnya.

D. S Hendar