
Harnas.id, DEPOK – Wacana pembinaan pelajar nakal melalui program pendidikan kedisiplinan di barak militer yang diusulkan oleh tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapat dukungan dari kalangan legislatif Kota Depok. Langkah ini dinilai sebagai upaya preventif yang tepat untuk menekan angka kenakalan remaja dan aksi tawuran yang kian marak terjadi di kalangan pelajar.
Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Gerindra, Gerry Wahyu Riyanto, menilai terobosan tersebut sebagai solusi inovatif yang dapat membawa perubahan sikap positif bagi para remaja. Ia menyatakan bahwa pendekatan militer dapat membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial bagi generasi muda.
“Itu adalah langkah atau terobosan yang sangat baik. Kita semua harus mendukung imbauan Pak Dedi Mulyadi agar anak-anak tidak bolos, tidak terlalu banyak bermain handphone, dan tidak terjerumus ke hal-hal negatif lainnya. Jika dibina di barak militer atau Polri, karakter mereka bisa dibentuk ke arah yang lebih baik,” ujar Gerry saat diwawancarai, Sabtu (10/5/2025).
Menurut Gerry, tidak semua kasus pelanggaran oleh anak di bawah umur harus diselesaikan melalui jalur hukum. Pendekatan pembinaan, menurutnya, jauh lebih humanis dan solutif, terutama jika dilakukan melalui pola disiplin yang terstruktur seperti yang diterapkan di lingkungan TNI dan Polri.
Meski demikian, gagasan pembinaan remaja di barak militer ini masih memicu perdebatan di tengah masyarakat. Beberapa pihak menilai metode tersebut terlalu keras dan belum tentu sesuai dengan pendekatan psikologis anak-anak usia sekolah. Namun, di sisi lain, ada pula yang mendukung penuh, dengan harapan bisa menekan angka kenakalan pelajar yang kerap menimbulkan keresahan publik.
Sebagai informasi, Kota Depok tercatat sebagai salah satu daerah dengan intensitas aksi tawuran pelajar yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Tak jarang, kejadian tersebut menimbulkan korban luka hingga meninggal dunia.
Melalui langkah preventif ini, diharapkan pemerintah daerah dan stakeholder pendidikan dapat lebih serius mencari solusi jangka panjang demi menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan kondusif bagi generasi penerus bangsa.
Laporan: Agung
Editor: IJS