Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate | IST

HARNAS.ID – Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi. Seruan ini dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mendorong badan usaha milik negara, perusahaan pemerintah, dan rumah tangga serta sektor swasta untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri. Hal itu menjadi wujud nyata kolaborasi memberdayakan usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi serta menjadikan produk dalam negeri bagian dari rantai pasok industri global.

“Tidak saja belanja produk dalam negeri dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi sektor rumah tangga juga. Saya mengajak masyarakat melalui acara yang diinisiasi Kemenkop UKM ini sebagai bagian dari Gerakan Nasional Belanja Produksi dalam Negeri,” ujarnya dalam Showcase dan Business Matching Produk IT dan Digital di Exhibition Hall Gedung Smesco, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Menurut Menkominfo, keberpihakan pemerintah untuk penggunaan produk dalam negeri tekah diwujudkan dengan memasukkan produk UMKM dan produk dalam negeri lain ke dalam e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Menteri Johnny menyatakan, sampai bulan ini tercatat lebih dari 250 ribu yang terdaftar di e-Katalog LKPP. 

“Pemerintah berpihak kepada produk di dalam negeri dan ini kegiatan affirmatif, didorong, didukung untuk kita laksanakan. Dalam e-Katalog LKPP, UMKM kita sudah mendaftarkan produk-produknya,” tuturnya.

Menurut Menkominfo, jika semua produk dalam negeri dan UMKM terdaftar di e-Katalog LKPP akan memudahkan lembaga pemerintah membelanjakan APBN. Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong pelaku UMKM untuk segera mendaftarkan produk dan jasa ke e-Katalog LKPP.

“Untuk produk-produk hasil UMKM segera mendaftar di e-Katalog. Syaratnya sudah disederhanakan juga oleh Kepala LKPP dari sebelumnya delapan tahap sekarang, sekarang tinggal dua tahap,” katanya. 

Menkominfo menegaskan pemerintah sudah mengalokasikan APBN khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Bahkan, alokasi itu lebih besar dari yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022. 

“Kami sudah menyiapkan APBN 2022 porsi produk dalam negerinya itu sekitar Rp 16 triliun lebih atau setara dengan lebih dari 60 persen. Nah, kita harapkan agar itu dapat dilaksanakan sepanjang tahun 2022. Itu sudah jauh di atas amanat Inpres yaitu hanya 40 persen,” tandasnya.

Selama ini, ujar Menteri Johnny, produk dalam negeri, terutama produk UMKM diperagakan masing-masing pihak secara mandiri. Oleh karena itu, Menkominfo mengapresiasi upaya Kementerian Koperasi dan UMKM dalam mempromosikan produk UMKM dan ultra mikro Indonesia.

“Kominfo memberikan dukungan dan endorsement kepada Kementerian Koperasi dan UMKM. Sampai bulan ini dari 34 juta UMKM Indonesia, 19 juta di antaranya sudah digital onboarding. Bahkan sudah memenuhi standar SNI untuk beberapa sektor tertentu, tidak seberat seperti sebelumnya. Sudah menjadi lebih sederhana dalam rangka keberpihakan itu, dan saya tentu berikan dukungan kepada UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM agar hasil produk-produk UMKM Indonesia terdaftar di dalam e-Katalog LKPP,” jelasnya.

Showcase dan Business Matching Tahap 2 memberi peluang pameran produk alat kesehatan, K3 (Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan) dan Wellness, Manufaktur dan Alat Berat Komunikasi, IT dan Digital serta 17 subsektor industri kreatif lain. Pameran yang berlangsung di Gedung Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan itu akan berlangsung dari tanggal 11-23 April 2022. 

Business Matching tahap pertama diadakan di Bali pada tanggal 22-24 Maret 2022. Ajang itu merupakan salah satu rangkaian Aksi Afirmasi Peningkatan Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri. Sekaligus bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Acara puncak akan berlangsung pada 22-23 April 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) yang akan diikuti lebih dari 400 pelaku UKM dari seluruh Indonesia.

Editor: Firli Yasya