Chief of Sales & Partnership Wendy (kiri), Kadishub Kota Surabaya (tengah), dan Area Sales Manager TKDN Iwan (kanan), foto bersama pada Peluncuran Koridor 1 Trans Jatim rute Sidoarjo-Surabaya-Gresik di Terminal Tipe C Porong-Sidoarjo, Jumat (19/8/2022) | IST

HARNAS.ID – Layanan transportasi di wilayah Jawa Timur makin benahi diri dengan peluncuran unit terbaru armada Trans Jatim yang merupakan Program Unggulan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. 

Unit Trans Jatim ini semakin canggih karena dilengkapi dengan perangkat Internet of Things TKDN (Teknologi Karya Digital Nusa) Advance Mobility atau TAM Fleet yang dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas. 

Peluncuran Koridor 1 Trans Jatim rute Sidoarjo-Surabaya-Gresik diselenggarakan di Terminal Tipe C Porong-Sidoarjo, Jumat (19/8/2022). Dihadiri oleh Presiden Direktur TKDN David Santoso, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, koridor 1 ini disediakan 22 unit bus Trans Jatim ukuran sedang, dan akan terus ditambah guna memaksimalkan pelayanan transportasi publik. 

“Trans Jatim beroperasi setiap Senin-Minggu mulai pukul 05.00 WIB-21.00 WIB,” katanya. 

Presiden Direktur PT TKDN David Santoso, dalam keterangan pers, Sabtu (20/8/2022) menyatakan, PT TKDN bekerjasama dengan Trans Jatim untuk menyediakan alat-alat Internet of Things TKDN Advance Mobility (TAM) Fleet, yang berfungsi sebagai sensor dan pengawasan pengemudi. 

“Pekangkat IoT ini terbukti meningkatkan keselamatan armada”, ujar David Santoso.

PT TKDN bersama Trans Jatim kerja sama untuk penyediaan perangkat telematika berbasis IoT (TAM Fleet) di armada Trans Jatim yang juga dilengkapi teknologi AI. 

Beberapa alat IoT di antaranya MDVR, CCTV, Driver Safety Monitoring (DSM), Advanced Driver Assistance System (ADAS), Indicator R-Watch, Touch Panel dan Reverse Camera. 

Perangkat IoT seperti Driver Safety Monitoring (DSM) dapat memberikan Driver Behavior Analysis untuk memantau perilaku pengemudi agar tidak melakukan pelanggaran selama armada beroperasi. 

Sedangkan perangkat seperti Advance Driver Assitance System (ADAS) dan Indicator R-Watch dapat memberikan peringatan awal jika armada kendaraan terdeteksi menyimpang dari jalur, melewati batas kecepatan ataupun jika terjadi potensi tabrakan depan.

“Sesuai komitmen, kami akan terus fokus dan dukung dunia transportasi, khususnya di transportasi darat, menjadi lebih baik ke depannya melalui teknologi IoT canggih yang terintegrasi demi mendukung smart city,” tutur David Santoso.

PT TKDN didirikan pada 2016 dan hadir memberikan solusi sistem layanan untuk transportasi serta armada dengan menggabungkan teknologi terbaru untuk memungkinkan klien melayani basis pelanggannya, terutama sektor transportasi, dan mendukung Smart City.

Solusi/layanan yang ditawarkan adalah Software as a Service, Transport Payment Solutions, IoT and Telematics Smart Bus (TAM Fleet), dan Business Process Outsourcing (BPO). Untuk informasi lebih lanjut: www.tkdn.co.id.

Editor: Firli Yasya