Polisi memakai masker sambil membawa anjing, ditengah wabah penyakit COVID-19, di Manchester, Inggris, Selasa (20/10/2020) | ANTARA FOTO

HARNAS.ID – Perdana Menteri Inggris Boris Johnsons mempertimbangkan untuk menerapkan langkah-langkah penguncian nasional baru pekan depan. Pertimbangan ini di tengah keprihatinan bahwa rumah sakit di seluruh negeri itu kewalahan oleh munculnya kembali kasus-kasus COVID-19.

Pembatasan baru itu dapat dimulai pada Rabu   pekan depan dan diberlakukan hingga 1 Desember.

Seperti dilansir Antara, Sabtu (31/10/2020), Johnsons diperkirakan mengadakan konferensi pers pada Senin (2/10/2020) untuk mengumumkan langkah-langkah baru, yang dapat menutup semua hal kecuali toko-toko kebutuhan pokok dan “tempat-tempat pendidikan.

Namun, langkah baru itu masih dibahas dan belum diputuskan. Hal ini mengutip sumber senior di pemerintahan Inggris.

Data Pemerintah Inggris, Inggris Raya pada Jumat (30/10/2020), melaporkan 24.405 kasus baru COVID-19 dan 274 kematian dalam 28 hari uji positif.

Penularan COVID-19 sedang melonjak secara terus-menerus di Inggris Raya. Para ilmuwan memperkirakan kematian bisa melampaui angka 80 ribu jika tak ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk mengurangi kasus COVID-19.

Saat ini, pemerintah memiliki sistem tiga lapis pembatasan untuk kawasan setempat di Inggris, trertinggi Level 3. Adapun Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara menjalankan kebijakan mereka sendiri dalam memerangi pandemi.

Dalam lapis ketiga pembatasan, pertemuan antarkeluarga dilarang, pub dan bar diperintahkan tetap tutup, resepsi pernikahan tak diizinkan dan perjalanan keluar masuk wilayah itu harus dihindari.

Pemerintah Inggris juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat tingkat regional, dikenal sebagai lapis 4. Namun, para menteri konon lebih condong pada kebijakan berskala nasional.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini