Ilustrasi pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19.ANTARA | BAYU PRATAMA SYAHPUTRA

HARNAS.ID – Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pemangku kepentingan terkait pendidikan di Indonesia memperhatikan peningkatan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Pasalnya, hal ini tidak terlepas dari banyaknya siswa dan guru tertular virus mematikan itu.

“Kami dari Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) atau dikenal dengan Perhimpunan Guru, sangat berempati kepada kawan-kawan guru dan para siswa yang tertular positif COVID-09, dirawat di rumah sakit,  bahkan meninggal dunia,” kata Koordinatos Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

Satriwan menjelaskan, dalam P2G selama dua pekan terakhir atau sejak 22 November-6 Desember 2020, terdapat 12 kasus terbaru di lingkungan pendidikan menyangkut siswa, guru, hingga mahasiswa positif  COVID-19, yaitu:

  1. 36 siswa SMP di kota Surabaya positif COVID-19, diketahui setelah Pemkot Surabaya melakukan tes swab kepada siswa. 
  2. 15 siswa SMP swasta positif COVID-19 di Kabuapaten. Jepara, diketahui setelah dilakukan tes swab.
  3. 2 siswa SMA Negeri 1 Kota Blitar positif COVID-19 ,diduga terpapar dari keluarga.
  4. 2 siswa SD Negeri Kecamatan Patuk, Kabupateb Gunung Kidul positif COVID-19 setelah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akhir November lalu.
  5. 1 siswa SD Negeri di Kabupaten  Sampang-Madura positif  COVID-19, diduga dari keluarga.
  6. 130 santri Pesantren Diniyah Puteri Kota Padang Panjang positif COVID-19.
  7. 179 siswa SMK Negeri Jawa Tengah di Kota Semarang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah tes awab. Hal ini mengemuka setelah ada siswa menunjukkan gejala COVID-19. Sekolah sempat melakukan PTM.
  8. 27 guru SD di Kabupaten Cirebon terkonfirmasi positif COVID-19 setelah tes swab.
  9. 19 guru SMP Negeri 3 Jekulo, Kabupaten Kudus meninggal positif COVID-19
  10. 5 guru SMA Negeri Kabupaten Cianjur terkonfirmasi positif COVID-19.
  11. 40 guru MA Negeri 22 Jakarta terkonfirmasi positif COVID-19 pascaliburan ke Yogyakarta.
  12. 238 mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Transportasi Darat di Kabupaten Tabanan, Bali, positif COVID-19 setelah tes swab. Sebagai kampus berasrama, para taruna dan taruni ini baru selesai melaksanakan masa pengenalan kampus.

Berdasarkan data-data di atas, P2G a memberikan beberapa rekomendasi yang mendesak ditindaklanjuti. Hal ini antara lain terkait imbauan para guru dan orang tuasiswa tidak mengikuti liburan akhir semester pasca pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil siswa. Sebagaimana diketahui, akhir November hingga Desember, para siswa sedang mengikuti PAS  semester ganjil. Kemudian diikuti terima rapor semester siswa, dan kemudian libur semester.

“Kami dari Perhimpunan Guru, betul-betul memohon kepada para guru dan orang tua siswa untuk menunda rencana libur akhir semester atau akhir tahun. Sebab pandemi masih tinggi, apalagi ke depan ada momen libur pilkada, Natal, dan Tahun Baru.”

Selanjutnya, P2G mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama bersama pemda membuat surat imbauan kepada sekolah-sekolah agar para guru dan orangtua siswa tidak melakukan kegiatan liburan setelah terima rapor siswa.

Selain itu, P2G antara lain juga mendesak para kepala daerah  untuk melakukan tes swab massal kepada guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Hal ini merujuk pada survei P2G terbaru, dengan responden guru yang tersebar dari 100 Kota/Kab di 29 Provinsi. Hasilnya, sebanyak 66 persen guru setuju untuk dilakukan tes swab sebelum sekolah tatap muka digelar. Semua biaya tes swab tersebut harus ditanggung oleh pemda setempat, bukan oleh guru/sekolah.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini