HARNAS.ID – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyarankan setiap kawasan industri di daerah setempat menyiapkan Polymerase Chain Reaction (PCR) portable. Tujuannya untuk mempercepat penanganan apabila ada pekerja terkonfirmasi positif COVID-19.
“PCR portable dapat mempercepat proses pemeriksaan sampel dalam mendiagnosis COVID-19,” kata Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin di Tanjungpinang, Sabtu (31/10/2020).
Kapasitas PCR portable mampu memeriksa 24 sampel dalam sehari, dibanding pengecekan di rumah sakit yang memakan waktu tiga sampai lima hari.
Bahtiar menyebut, harga PCR portable sekitar Rp 700 juta. Menurut dia, harga itu tidak begitu mahal sehingga mampu dibeli oleh pengusaha di dunia industri.
Bahtiar pun mengharapkan pihak industri memberikan dukungan moril maupun materiil apabila ada pekerja yang terpapar COVID-19. Selain itu, dunia industri harus berperan aktif membantu pemerintah menangani COVID-19, khususnya dalam menjamin bahwa karyawan bekerja aman dan sehat.
Bahtiar memastikan, Pemerintah Provinsi Kepri juga akan membentuk Unit Satgas Penanganan COVID-19 industri. Hal ini dimaksudkan mempermudah komunikasi pemerintah dan industri dalam mengantisipasi penularan virus di lingkungan perusahaan.
Dalam beberapa pekan terakhir ini, jumlah kasus COVID-19 dari klaster industri terutama di Kota Batam naik cukup signifikan, yaitu mencapai 1000 lebih orang.
“SK Pembentukan unit satgas ini langsung saya yang tanda tangan,” kata Bahtiar menegaskan.
Lebih lanjut, Bahtiar tidak bosan mengingatkan kepada masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Pandemi belum berakhir, khusus wilayah Kepri masih terjadi penambahan kasus. Patuh protokol kesehatan adalah kunci dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.”
Editor: Aria Triyudha