Harnas.id, BOGOR – Masa nifas seringkali dianggap sebagai fase pemulihan yang ringan setelah persalinan. Namun, fakta mengejutkan menunjukkan bahwa sekitar 60 persen kematian ibu justru terjadi pada masa nifas, khususnya dalam 14 hari pertama pasca melahirkan. Data ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, dan menjadi alarm penting bagi para ibu dan keluarga agar tidak lengah.
Masa nifas adalah periode enam minggu setelah persalinan, di mana tubuh ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis untuk kembali ke kondisi sebelum hamil. Pada masa inilah risiko komplikasi serius seperti perdarahan, infeksi, hingga gangguan mental pascapersalinan sangat rentan terjadi.
Kenapa Masa Nifas Sangat Rentan?
Setelah melahirkan, tubuh ibu tidak hanya menghadapi proses penyembuhan luka rahim, tetapi juga perubahan hormon drastis, tekanan psikologis, serta adaptasi dalam mengurus bayi. Jika tidak disertai pemantauan kesehatan yang baik, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi berbahaya yang terlambat ditangani.
Kenali Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
Agar dapat menghindari risiko fatal, penting bagi ibu dan keluarga mengenali tanda-tanda bahaya masa nifas, seperti:
-
Perdarahan berlebihan: Jika darah keluar sangat banyak atau disertai bekuan besar, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.
-
Demam tinggi (>38°C): Bisa menjadi indikasi infeksi pada rahim atau luka jahitan.
-
Nyeri perut hebat: Bukan kontraksi normal, tetapi bisa menandakan infeksi serius.
-
Bau tidak sedap dari darah nifas (lochea): Umumnya merupakan gejala endometritis atau infeksi rahim.
-
Bengkak atau nyeri di kaki: Dapat menunjukkan adanya penggumpalan darah (trombosis).
-
Kesulitan buang air kecil/besar, atau munculnya gejala depresi postpartum, juga perlu mendapat perhatian medis.
Edukasi dan Dukungan Keluarga Sangat Penting
Kementerian Kesehatan RI menekankan bahwa pengetahuan keluarga dan kesigapan dalam mengambil tindakan medis sangat berperan penting dalam mencegah kematian ibu pada masa nifas. Ibu yang baru melahirkan perlu mendapatkan dukungan emosional dan fisik, serta diawasi kondisi kesehatannya selama enam minggu penuh pasca persalinan.
Masa nifas bukan hanya soal istirahat dan pemulihan, tetapi fase kritis yang membutuhkan pengawasan ketat. Jangan abaikan tanda-tanda bahaya! Jika ditemukan gejala mencurigakan, segera konsultasikan ke bidan atau dokter. Keselamatan ibu adalah tanggung jawab bersama, dimulai dari edukasi yang tepat dan perhatian penuh selama masa nifas.
Editor: IJS