Peneliti UI Devie Rahmawati (dua dari kanan) memaparkan hasil penelitian mengenai aktivitas masyarakat saat pandemi dalam FGD Pokja Wartawan Depok di Depok, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). HARNAS.ID | SIDHARTA ARIA AGUNG

HARNAS.ID – Dampak pandemi virus corona baru (COVID-19) tak dimungkiri menyentuh berbagai aspek. Salah satunya terkait perubahan pola aktivitas masyarakat guna mengatasi stres seiring imbauan  untuk melakukan aktivitas agar tidak tertular virus tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Universitas Indonesia (UI), setidaknya ada 15 aktivitas yang banyak dilakukan warga selama pandemi ini. Mulai dari memasak, memelihara ikan cupang, berbaring atau rebahan hingga menonton drama Korea.

“Kami mendapati masyarakat aktif melakukan 15 aktifitas selama pandemi yaitu memasak dan mencoba menu baru, memelihara ikan cupang, rebahan, main game, belanja barang online, menggambar, koleksi barang, melihat video orang lain, menonton film, bersepeda, tanaman hias, motor, kucing, fotografi dan menonton Drama Korea,” kata Peneliti Universitas Indonesia Devie Rahmawati dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kelompok Kerja Wartawan Depok di Alfa X, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020).

Dia menjelaskan, hasil penelitian itu diperoleh berdasarkan survei di sejumlah media sosial sejak 20  Maret hingga 1 November 2020. Survei ini didukung oleh sebuah alat pemindai percakapan sosial di dunia digital. Setiap bulannya, tim peneliti mengamati sekitar 140 juta tweet Berbahasa Indonesia.

Menurut Devie, hasil studi tersebut menarik apabila bila dikaitkan dengan penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap warga tentang kondisi mental mereka selama masa pandemi. Sebab, temuan secara kualitatif dengan metode fenomenologi mengungkapkan warga mengalami stres di masa pandemi.

 “Mereka merasakan impitan luar biasa, karena para informan menyampaikan bahwa mereka mengalami tekanan dari dua dunia, offline dan online sekaligus,” ujar Devie

Penelitian, kata Devie menambahkan, turut mengungkap hal menarik lantaran ada anggora keluarga yang merasa dinomorduakan oleh aktivitas memelihara ikan cupang atau tanaman hias.

“Karena seseorang yang memelihara ikan cupang dan tanaman hias lebih banyak melakukan ‘diskusi’ dengan cupang atau tanamannya.”

Di tempat yang sama, Pegiat Tanaman Hias M Agung Permana menjelaskan, merawat tanaman hias menjadi media menyalurkan stres yang efektif selama pandemi. Bahkan hobi ini bisa menghasilkan uang.

“Di masa sekarang ini, ada baiknya jika lebih mengedepankan potensi dibanding berkeluh kesah.”

Sementara, Ketua RW 11 Perumahan Taman Anyelir, Cilodong, Depok, Akhirudin Akil mengatakan, dampak COVID-19 terhitung  sangat luar biasa. Bahkan, Agung menyebut, bisa menyebabkan penurunan mental di tengah impitan ekonomi yang mengemuka akibat pandemic COVID-19

“Otak tidak berpikir secara sehat. Hampir dua minggu di wilayah saya, saya tangani enam kasus perceraian warga dengan berbagai alasan. Tiga di antaranya yang menggugat cerai dari pihak perempuan karena impitan ekonomi.”

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini