Harnas.id, Sukabumi – Pulau Kunti, salah satu kawasan indah di dalam Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGG), Sukabumi, resmi ditutup untuk kunjungan manusia mulai 2024. Meski dikenal dengan pemandangannya yang memukau, kawasan ini kini hanya bisa dinikmati dari kejauhan.
Keputusan ini diambil untuk melindungi kawasan konservasi Pulau Kunti yang telah mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia. Kepala Resor (Kares) Cikepuh, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa berbagai kegiatan ilegal seperti berdirinya warung liar hingga perambahan lahan untuk kebun singkong dan pisang telah merusak ekosistem di Pulau Kunti.
“Sebenarnya dari dulu kegiatan apapun di Pulau Kunti sudah tidak diperbolehkan karena ini kawasan konservasi. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, aktivitas seperti ini dilarang,” tegas Iwan kepada awak media pada Kamis (26/12/2024).
Menurutnya, kerusakan ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga status UNESCO Global Geopark yang disandang oleh Ciletuh Palabuhanratu.
Di akhir 2024, tim asesor UNESCO dijadwalkan melakukan revalidasi terhadap CPUGG. Jika kawasan konservasi seperti Pulau Kunti terlihat semrawut dan rusak, ada risiko status geopark global tersebut diturunkan atau bahkan dicabut.
“Makanya kami bersama badan pengelola geopark sudah mengadakan pertemuan. Ini langkah antisipasi agar saat revalidasi nanti, kawasan tetap memenuhi standar UNESCO,” jelas Iwan.
Meskipun Pulau Kunti ditutup untuk aktivitas darat, wisatawan masih diperbolehkan menikmati keindahannya dari perahu wisata tanpa mendarat.
“Harapan kami seperti geopark di Korea, pengunjung hanya melihat dari pinggir laut. Tidak ada yang turun dari perahu. Per Januari 2024, kawasan ini harus steril,” tambahnya.
Kesepakatan tersebut juga melibatkan pelaku usaha wisata lokal, termasuk pedagang dan operator perahu. Mereka diberi waktu hingga 30 Desember 2023 untuk menghentikan aktivitas di kawasan Pulau Kunti.
Dengan penutupan ini, pemerintah dan badan pengelola geopark berharap Pulau Kunti dapat kembali menjadi kawasan konservasi yang terjaga. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan status CPUGG sebagai geopark global.
Pulau Kunti kini menjadi contoh penting bagaimana konservasi harus diutamakan di tengah meningkatnya minat wisatawan terhadap kawasan geopark di Indonesia.