
Harnas.id, BOGOR – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyambut hangat kunjungan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, Daniel Blockert, dalam rangka mempererat kerja sama di bidang riset, inovasi, dan pengembangan sumber daya alam berkelanjutan. Kunjungan ini berlangsung di kantor SEAMEO BIOTROP, Jalan Raya Tajur, Bogor Timur.
Didampingi Wakil Rektor IPB University Prof. Iskandar Zulkarnaen dan Deputy Director of Administration SEAMEO BIOTROP Elis Rosdiawati, Dedie menyatakan bahwa kunjungan ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun kolaborasi ilmiah antara Indonesia dan Swedia.
“Kehadiran Dubes Blockert mempertegas pentingnya kerja sama untuk kemajuan inovasi, riset alam tropis, dan pengelolaan berkelanjutan,” ujar Dedie.
Fokus utama kunjungan ini adalah untuk menggali potensi minyak atsiri (essential oil), yang selama ini dikenal memiliki manfaat dalam pengobatan, aromaterapi, hingga relaksasi.
Dedie juga menyoroti peran historis Kota Bogor sebagai pusat penelitian keanekaragaman hayati sejak masa kolonial, dikenal dengan nama “Buitenzorg”. Salah satu buktinya adalah Kebun Raya Bogor yang telah berdiri sejak 1817 dan menjadi pusat riset botani tertua di Asia.
“Kami terus memperkuat posisi Bogor sebagai kota pengetahuan, sains, dan pengelolaan lingkungan berbasis inovasi,” jelasnya.
Dubes Swedia Daniel Blockert mengaku tertarik dengan potensi minyak atsiri dan inovasi bioteknologi yang dikembangkan di SEAMEO BIOTROP, termasuk pemanfaatan jamur dan pertanian hidroponik sebagai solusi masa depan.
“Saya sangat tertarik dengan produk-produk alami dari sini. Kami melihat banyak potensi kerja sama, termasuk peluang universitas Swedia bermitra dengan universitas di Bogor,” ungkap Blockert.
Deputy Director SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, menyebut kunjungan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap peran BIOTROP sebagai pusat riset regional di Asia Tenggara.
“Swedia bahkan tertarik mempelajari langsung proses penyulingan minyak atsiri menjadi produk bernilai tinggi seperti sabun dan parfum. Semua proses itu sudah tersedia di fasilitas kami,” katanya.
Lebih lanjut, Elis menyampaikan bahwa pihaknya telah menjajaki rencana kerja sama konkret dengan Pemkot Bogor dan Kedutaan Besar Swedia. Kolaborasi ke depan meliputi pertukaran ahli, riset bersama, dan forum regional di bidang konservasi dan inovasi pertanian tropika. (IJS)