Harnas.id – Alam menyajikan pesona tak terbatas—dari langit senja, hijaunya hutan, hingga riak air sungai yang tenang. Tak heran, fotografi alam menjadi salah satu genre paling digemari. Meski begitu, banyak pemula yang mengira mereka butuh peralatan mahal dan kemampuan teknis tinggi. Padahal, dengan beberapa trik sederhana dan kamera yang tepat, Anda bisa menghasilkan foto alam yang estetis.
Berikut ini lima trik mudah memotret alam yang cocok untuk pemula, dikutip dari berbagai sumber tepercaya seperti National Geographic, PetaPixel, dan Digital Photography School.
1. Manfaatkan Cahaya Alami—Golden Hour adalah Kunci
Waktu terbaik untuk memotret alam adalah saat golden hour, yaitu satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam. Pada waktu ini, cahaya lebih lembut dan hangat, memberikan nuansa dramatis dan warna yang kaya pada foto.
“Cahaya alami adalah sumber cahaya terbaik dalam fotografi lanskap,” ujar David Peterson, fotografer alam asal Kanada, seperti dikutip dari Digital Photo Secrets.
2. Gunakan Komposisi Rule of Thirds
Aturan sepertiga atau rule of thirds membantu menghasilkan komposisi yang seimbang dan menarik. Caranya mudah: bayangkan membagi layar kamera menjadi sembilan bagian dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal. Tempatkan objek utama pada salah satu titik pertemuan garis.
Kebanyakan kamera digital, bahkan ponsel, kini sudah dilengkapi grid untuk membantu mengatur komposisi ini.
3. Gunakan Kamera Apa Saja—DSLR, Mirrorless, atau Smartphone
Tak perlu langsung memiliki kamera profesional. Kamera mirrorless entry-level, DSLR seperti Canon EOS 200D, atau bahkan smartphone dengan mode Pro atau manual bisa menjadi alat ampuh jika dimanfaatkan secara maksimal.
Pastikan kamera memiliki kemampuan pengaturan ISO, shutter speed, dan aperture agar hasil lebih fleksibel. Tambahan tripod ringan juga disarankan untuk stabilitas, terutama saat low light atau pemotretan malam hari.
4. Fokus pada Detail Alam
Tidak semua foto alam harus berskala luas. Cobalah memotret tekstur daun, bentuk batu, embun di pagi hari, atau cahaya yang menembus celah pepohonan. Detail kecil seperti ini bisa menciptakan cerita yang kuat dan memberi sudut pandang unik dari alam.
5. Bersabar dan Jangan Takut Bereksperimen
Fotografi alam adalah soal momen dan kesabaran. Cuaca bisa berubah, cahaya bisa tiba-tiba hilang. Tapi justru di situlah seni memotret alam: menemukan keindahan yang muncul sekejap dan berhasil mengabadikannya.
Jangan ragu untuk bereksperimen dengan sudut, pencahayaan, dan pengaturan kamera. Semakin sering mencoba, semakin terasah insting visual Anda.
Etika dalam Fotografi Alam
Dalam semangat jurnalistik dan konservasi, penting untuk selalu mengedepankan kode etik saat memotret alam: Jangan merusak lingkungan demi sudut foto yang menarik, Hindari mengganggu satwa liar dan Jangan tinggalkan sampah atau jejak di alam terbuka.
Seperti diungkapkan oleh fotografer National Geographic, Jim Brandenburg, “Tugas fotografer alam bukan hanya memotret, tapi juga menjaga apa yang kita abadikan.”
Dengan trik-trik sederhana di atas, siapa pun bisa mulai menekuni fotografi alam tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal terpenting adalah rasa ingin tahu, kepekaan terhadap lingkungan sekitar, dan kemauan untuk belajar dari setiap jepretan.
Selamat berburu cahaya dan cerita di alam!
Editor: IJS