Kreativitas Lahir dari Passion dan Disiplin

BOGOR, Harnas.id – Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar Webinar Nasional IPB OSIS Fest 2022 yang digelar secara daring melalui zoom meeting, Minggu (25/9/2022). 

Mengusung tema Creative Thinking in Digital Era, puluhan ketua atau perwakilan OSIS se-Bogor Raya dengan antusias mendengar materi dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.

“Dari mana datangnya kreativitas ? Kenapa seseorang bisa lebih kreatif dibanding yang lain ? Apa ada hubungannya antara IQ, kecerdasan dengan kreativitas? Apa kreativitas datang dari orang-orang yang punya intelegensi tinggi?,” tanya Bima Arya mengawali sambutannya.

Bima Arya mengatakan, sejauh ini ia melihat memang ada hubungan antara kecerdasan dengan kreativitas. Menurutnya orang-orang cerdas umumnya kreatif, namun orang-orang dengan IQ biasa saja atau tidak terlalu cerdas bukan berarti tidak bisa membangun kreativitas.  

“Saya menyimpulkan kreativitas itu anak kandung dari passion dan disiplin. Kita mungkin punya CV akademik biasa saja, namun kalau punya passion dan disiplin kita akan melewati catatan CV orang-orang dengan IQ diatas 130,” ujarnya.

Ia menerangkan, orang-orang yang gigih walaupun inteligensinya terbatas, catatan akademiknya standar, tapi karena fokus sama apa yang di suka dan disiplin, maka berputar terus otaknya. Otaknya menjadi open mindset bukan fix mindset. Seperti halnya otot yang harus dijaga dengan berolahraga agar tidak menyusut, otak juga sama harus dirawat dan terus di challenge dengan ide-ide.

“Walaupun punya IQ tinggi kalau tidak di challenge yaa tidak akan berkembang dan malah jadi fixed mindset,” tegasnya.

Dia meyakini, tidak perlu terlalu khawatir jika tes IQ menunjukkan angka biasa saja dan jangan terlalu suram jika melihat angka di transkrip akademik biasa saja. Karena hal paling penting dari angka yakni mempunyai passion, disiplin dan pengalaman organisasi.

“Kedua kreativitas dan ide tidak hanya datang dari kota atau diri sendiri tapi dari orang dan kota lain. Sebelum dilantik jadi wali kota, saya ke Bandung berguru ke Ridwan kamil ke kota paling kreatif, selama dua hari saya berdiskusi. Kita harus bergaul dengan orang yang tepat yang dapat mengasah stimulus kreativitas,” katanya.