Harnas.id, AGAM — Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong percepatan penanganan darurat menuju pemulihan pascabencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Salah satu fokus utama saat ini adalah pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak.
BNPB bersama Pemerintah Kabupaten Agam mempercepat pembangunan Huntara Tahap I yang berlokasi di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan. Di lokasi tersebut, akan dibangun 117 unit huntara dengan dukungan 100 personel gabungan TNI.
Pembangunan huntara ditargetkan rampung pada 30 Desember 2025. Percepatan dilakukan karena ruang kelas SDN 05 Kayu Pasak yang saat ini digunakan sebagai lokasi pengungsian akan kembali difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar semester genap pada Januari 2026. Diharapkan, para pengungsi sudah dapat menempati huntara sebelum 5 Januari 2026.
Hingga Selasa (23/12/2025), proses pembersihan lahan (land clearing) telah selesai dilakukan. Satu unit huntara juga telah berdiri sebagai unit percontohan dari total bangunan yang akan dibangun di lokasi tersebut.
Selain tahap I, Huntara Tahap II akan dibangun di dua lokasi, yakni Lapangan Bola Padang Sibabaju sebanyak 85 unit dan Lapangan Bola Jajaran Tantaman sebanyak 7 unit. Dengan demikian, total huntara yang dibangun di Kecamatan Palembayan mencapai 207 unit, sementara total keseluruhan huntara di Kabupaten Agam mencapai 584 unit.
Bupati Agam Benni Warlis menegaskan bahwa pembangunan huntara ini bertujuan memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi warga terdampak bencana.
“Ini adalah upaya kita untuk memberikan tempat yang lebih layak bagi masyarakat yang mengungsi. Satu kepala keluarga akan mendapatkan satu unit huntara. Harapannya kondisi kesehatan dan psikologis warga bisa pulih sebelum menempati hunian tetap,” ujar Benni saat meninjau lokasi pembangunan.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB dan TNI yang telah mendukung penuh percepatan pembangunan huntara di wilayahnya.
Sementara itu, Unsur Pengarah BNPB, Ary Laksmana, memastikan BNPB akan terus mendukung seluruh upaya darurat dan pemulihan di Kabupaten Agam. Menurutnya, pembangunan huntara di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak menjadi prioritas karena sekolah tersebut saat ini digunakan sebagai lokasi pengungsian.
“Harapannya pada tanggal 5 Januari unit huntara sudah bisa diserahterimakan, sehingga sekolah dapat kembali digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” jelas Ary.
Selain pemulihan fisik, BNPB juga menjalankan program pemulihan psikososial bagi warga terdampak, khususnya anak-anak. Kegiatan trauma healing digelar di lokasi pengungsian SDN 05 Kayu Pasak dengan melibatkan relawan dari Talenta Svara Berta dan Komunitas Dongeng Academy.
Sejumlah pengisi acara nasional seperti penyanyi Berta, pelawak Kimau, Bang Tony, dan rekan-rekan lainnya turut hadir langsung dari Jakarta untuk menghibur anak-anak pengungsi. Kegiatan diisi dengan mendongeng, bercerita, menggambar, serta pembagian hadiah.
Selain hiburan, BNPB juga menyalurkan bantuan berupa snack, makan siang, peralatan sekolah, dan mainan anak-anak. Program ini diharapkan mampu memulihkan semangat serta kondisi psikologis anak-anak agar siap kembali bersekolah.
Kabupaten Agam sendiri telah menetapkan perpanjangan Status Tanggap Darurat terhitung sejak 23 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, seiring upaya percepatan pemulihan pascabencana.
Editor: IJS











