Aparat Diminta Cepat Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan

Foto: Istimewa

JAKARTA, Harnas.id – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko minta aparat untuk mengambil langkah cepat dengan tetap memegang asas keadilan dalam penuntasan Tragedi Kanjuruhan.

“Jangan sampai menimbulkan kekecewaan kembali di masyarakat. Untuk itu penuntasan kasus ini harus benar-benar jalan dan mempertimbangkan segala aspek. Baik itu terkait pasal yang didakwakan, jumlah tersangka, atau soal restitusi. Sehingga tidak ada lagi persepsi publik bahwa kasus ini tidak mendapat atensi,” kata Moeldoko, Kamis (12/1/2023).

Terlebih kata Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berjanji pemerintah akan melakukan investigasi tuntas dan menjalankan proses hukum yang berlaku.

Moeldoko menilai, kasus Tragedi Kanjuruhan di Malang bukan hanya sekadar persoalan hukum, namun juga masalah sosial yang menyangkut kepentingan masyarakat.

“Kasus ini luar biasa. Jadi harus dilihat secara luas. Jangan sampai lambatnya penuntasan kasus menyebabkan terjadinya konflik sosial,” ujarnya.

Diketahui, rapat Koordinasi dihadiri Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto, Deputi Hukum dan HAM Kemenko Polhukam Sugeng Purnomo, dan Ketua Kompolnas Irjen Pol (Purn) Dr Benny Jozua Mamoto dan perwakilan dari Jam Pidum Kejaksaan Agung.

“Pertemuan ini menindaklanjuti audensi tokoh aremania dan keluarga korban Kanjuruan ke KSP pada Kamis (5/1) lalu. Saat itu saya berjanji akan mengundang Kepolisian, Kejagung, dan Kemenko Polhukam untuk mengetahui sejauh mana proses hukum berjalan,” ucap Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini meyakinkan, semua pihak terutama kepada keluarga korban Kanjuruhan dan suporter Arema, bahwa seluruh aparat memiliki semangat yang sama untuk mempercepat penuntasan kasus tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

“Saya pastikan Aparat tidak pernah ragu untuk menuntaskan kasus Kanjuruhan,” tegasnnya.

Moeldoko juga dengan tegas berpesan kepada semua pihak untuk tidak mencoba-coba menunggangi kasus tragedi Kanjuruhan demi kepentingan pribadi atau kelompok.

“Jangan coba-coba mendompleng situasi ini, agar penyelesaian kasus ini benar-benar bersih dan jernih,” pungkas Moeldoko.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji mengusut tuntas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang merenggut ratusan nyawa manusia.

Insiden paling kelam di dunia persepakbolaan Indonesia tersebut bakal menjadi catatan penting bagi Polri dalam melakukan pengamanan ke depannya.

“Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Ke depan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan,” kata Sigit saat jumpa pers di Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022).

Sigit mewakili pemerintah dan Polri menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Mayoritas korban meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut merupakan suporter Arema FC, Aremania.

“Innalillahi wa innaillahi rajiun, innalillahi wa innaillahi rajiun, innalillahi wa innaillahi rajiun. Tentunya pertama, mewakili Pemerintah, Presiden, dan institusi Polri, kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam terhadap meninggalnya saudara-saudara kita, teman-teman sahabat suporter dari Arema karena insiden yang terjadi tadi malam saat selesai rangkaian kegiatan pertandingan antara Persebaya dan Arema,” kata Sigit.

Dalam kesempatan tersebut, Sigit menegaskan Polri akan menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peristiwa tersebut.

Sigit menekankan, pihaknya mengusut tuntas terkait dengan proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.

“Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdokes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan,” ujar Sigit. (PB/*)