
Harnas.id, BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bertindak cepat menanggapi laporan dugaan keracunan makanan yang terjadi di lingkungan sekolah. Laporan masuk pada Rabu siang, sekitar pukul 12.00 WIB, terkait konsumsi makanan dari penyedia MBG.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, menyatakan bahwa timnya langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk menelusuri jumlah korban serta melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dan dapur penyedia.
“Kasus pertama muncul pada pukul 15.00 WIB, dan diduga disebabkan oleh makanan yang disajikan pada 6 Mei 2025. Data sementara menunjukkan 36 orang mengalami gejala, mayoritas diare ringan, serta mual, muntah, dan demam,” ungkapnya.
Sebanyak 12 orang sempat dirawat di rumah sakit, dan hingga saat ini, 5 orang masih dirawat inap. Sementara itu, 7 orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Sebanyak 24 orang lainnya mendapatkan pengobatan langsung dari dokter Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Bina Insani.
Tim Dinkes juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium, dan hasilnya diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan. Pemantauan proses pengolahan makanan di dapur penyedia juga tengah dilakukan untuk memastikan penerapan standar keamanan pangan.
Dapur tersebut diketahui menyuplai 2.977 porsi makanan ke 13 sekolah di Kota Bogor. Hingga pukul 17.00 WIB pada hari yang sama, belum ditemukan laporan kasus serupa dari sekolah lain.
“Atas arahan Wali Kota Bogor, kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memantau 12 sekolah lainnya dan memastikan seluruh kasus ditangani secara optimal,” ujar Retno.
Langkah-langkah Dinas Kesehatan dalam mendampingi pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini mencakup pengawasan penyimpanan makanan, inspeksi kesehatan lingkungan, pelatihan higiene sanitasi pangan, serta pemeriksaan sampel lingkungan seperti makanan, air, dan alat makan.
Retno juga mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan dalam proses penyiapan dan penyajian makanan. “Apabila timbul gejala setelah mengonsumsi makanan, segera periksa ke Puskesmas terdekat atau hubungi layanan PSC 119,” pungkasnya.
Dinas Kesehatan berkomitmen terus berkoordinasi lintas sektor untuk mencegah kejadian serupa dan menjamin keselamatan serta kesehatan siswa dalam program MBG.